Dalam dunia hospitality, Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting untuk membuat bisnis sustainable. Maka jangan heran, manajemen SDM menjadi hal paling menantang dalam pengelolaan usaha di bidang akomodasi pariwisata. “Sektor usaha yang mengedepankan pelayanan kepada wisatawan ini membutuhkan SDM yang terampil yang dapat memberikan pelayanan dari hati. Kalau mesin tinggal invest saja dan bangun,” kata CEO Pramana Experience I Nyoman Sudirga Yusa disela-sela 10 tahun Anniversary Pramana, Senin (24/4).
Apalagi, kalau manusianya itu datang dan pergi tentu akan menjadi beda. Bagi yang baru datang belum tentu akan jadi atau belum menjamin sesuai kebutuhan dan keinginan dari bisnis itu. Maka itu, selama 10 tahun mengelola perusahaan yang diberi nama Pramana Experince bersama 5 rekannya ini, menjadi tantangan tersulit yang dihadapi selama ini adalah pengelolaan tim. “SDM memegang peranan penting untuk membuat sektor akomodasi pariwisata menjadi bisnis yang berkelanjutan,” sebut Sudirga Yusa yang didanpingi COO Pramana Experience I Wayan Suarsa.
Dengan berbagai usaha dan upaya semua itu bisa dijalankan dengan baik hingga saat ini. Salah satu yang dilakukan dalam memajemen SDM dengan sering melakukan blusukan ke setiap unit yang dikelola untuk mengetahui masalah dan kendala apa yang dihadapi. Karena itu, sampai saat ini atau pada usianya yang ke-10 sudah ada sekitar 900 karyawan yang dibina oleh Pramana Experince dengan menaungi 64 property baik hotel, resort dan villa di Bali dan luar Bali, bahkan luar negeri .
Selama 10 tahun terakhir ini, dia dan tim lebih berinvestasi kepada waktu. Banyak hal yang dipelajari tim hingga kini perusahaan yang dibangun pada 2013 ini bisa terus berkembang. “Kami menikmati proses dari awal pertama dibentuk Pramana 2013 sampai hari ini. Ada suka duka kebahagiaan dan kerja keras. Mereka bisa didik untuk karyawan dari fresh graduate sampai bisa di posisi staf manager, supervisor dan lain lain, saya sangat bangga bisa memimpin mereka,” ungkapnya.
Lalu di masa pandemi menuju endemic ini, arah perkembangan pariwisata cendrung berubah. Banyak yang bermain di middle, karena mereka tahu lebih senang searching tentang lingkungan interaksi dengan keindahan alam, kuliner dan lainnya, sehingga menjadi lebih sustainable. Maka itu semua mesti mendorong sustainable untuk pariwisata agar lebih aktif. “Kita di Pramana menggunakan recycle paper dan lainnya. Bahkan sampai hari ini, ada program untuk mendukung sustainable tourism,” pungkasnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *