Lari estafet kedamaian sedunia atau “Peace Run” yang digelar di Bali tepatnya di Desa Sudaji, Kabupaten Buleleng, beberapa waktu lalu diikuti sebanyak 55 peserta dari delegasi 13 negara. Event merupakan gagasan dari Sri Chinmoy yang berpusat di USA sejak tahun 1987 itu, berlangsung semarak di Buleleng. “Kami berharap melalui kegiatan Peace Run ini geliat pariwisata di Kabupaten Buleleng akan meningkat terus kunjungannya, dimulai dari Desa Sudaji,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar), Gede Dody Sukma Oktiva Askara disela-sela kegiatan itu.
Kadispar Gede Dody mengatakan, Desa Wisata Sudaji ini menjadi salah satu contoh bagi desa wisata lainnya di Buleleng, karena telah berhasil meraih Anugerah Desa Wisata nomor 2 dengan kategori desa wisata maju tingkat nasional tahun lalu. “Jadi, penggerak desa wisata yang lainnya agar bisa berprestasi seperti Desa Sudaji. Kami harapkan dari 75 desa wisata yang ada di Kabupaten Buleleng semuanya bisa meningkatkan kualitasnya, yang nantinya secara tidak langsung mampu menggerakkkan perekonomian masyarakat setempat,” pintanya.
Mantan Camat Buleleng itu menambahkan, ke depannya event Peace Run ini mampu menjadi event tahunan di Buleleng. “Hal itu tentu akan memberikan manfaat langsung tentunya guna mendongkrak kunjungan wisatawan khususnya di bidang pariwisata,” ucap Kadispar Gede Dody yang saat itu didampingi Camat Sawan.
Ketua Panitia, Ketut Susana mengatakan kegiatan ini adalah even Peace Run ke lima yang diadakan oleh The Internasional Sri Chinmoy. Di mana kegiatan event tersebut pernah dilangsungkan sebelum pandemic, dan untuk tahun 2023 ini kembali diselenggarakan lagi. “Tahun 2023 ini merupakan tahun yang sangat mulia untuk event ini di mana tujuannya adalah tentang kedamaian itu sendiri. Guru Sri Chinmoy menekankan bahwa kedamaian itu ada di dalam diri kita dulu,” ujarnya.
Ketut Susana yang juga Owner Omunity Bali itu menambahkan, Peace Run ini melibatkan beberapa anak-anak SD setempat dengan menempuh rute mengitari 5 sekolah untuk nantinya dikunjungi guna menyebarkan ajaran kasih sayang pada anak-anak itu sendiri. “Jadi jalur ini sebenarnya sudah kami atur dan ke depannya akan disempurnakan lagi. Karena ini adalah event pertama yang kita lakukan setelah pandemi Covid-19,” sambungnya.
Executive Direktur Peace Run Internasional, Mr. Salil Wilson menjelaskan, Sri Chinmoy ini merupakan gagasan ide Peace Run. Sri Chinmoy meyakini bahwa kedamaian itu dimulai dari hati diri sendiri. Event Peace Run digelar di Bali karenakan suasana dan kearifan lokalnya. Di Bali, Sri Chinmoy banyak mendapatkan inspirasi yang akan dibagikan untuk kegiatan selanjutnya. “Tujuan utamanya adalah bagaimama agar hati kita itu damai. Sebenarnya kedamaian hati kita itu sudah ada di dalam hati kita dan nantinya bagaimana kita bisa mengembangkannya untuk disebarkan,” tegasnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *