17 Perupa Lintas Usia Gelar Pameran di Teba Kangin Pemanis Art Space

17 Perupa Lintas Usia Gelar Pameran di Teba Kangin Pemanis Art Space

Sebanyak 24 karya seni rupa dari 17 seniman Bali ternama dengan beragam usia melaksanakan pameran besama di di Teba Kangin Pemanis Art Space, Desa Pemanis Biuang, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Pameran drawing bertajuk “Rajah Rasa” itu dibuka oleh Bupati Tabanan yang diwakili Asisten II I Wayan Kotia didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Wayan Sugatra dan dihadiri Camat Penebel tokoh setempat dan seniman dari berbagai daerah. Pembukaan pameran itu direspon dengan performance art oleh Kadek Hartini dan pembacaa puisi oleh I Wayan jengki Sunarta, Senin (23/5).

Satu ham menarik dari pameran ini, meski telah memajang berbagai jenis karya lukis, namun peserta yang hadir tak hanya menikmati lukisa itu, tetapi juga bergerak dengan merespon dengan sebuah kuas lalu menggoresnya di kain merah ataupun di sebuah papan purih. Maklum, semua yang hadir lebih banyak seniman, sehingga imajinasinya terpanggil untuk melampiaskan ke dalam media yang ada di areal natah (halaman rumah). Demikian pula di sudut rumah, di bawah pohon bambu, dengan iringan gemericik air sungai, seniman yang hadir juga menggores pada media seadanya, seperti gelar kertas dan lembaran kertas yang ada.

Seniman yang memajang karyanya itu, I Nyoman Gunarsa (alm), Made Wiradana, I Made Bakti Wiyasa, Nyoman Loka Suara, Ketut tenang, Ketut Sudita, Putu Wirantawan, I Putu Bagus Sastra Wedanta, Sri Srinaryo, I Katut Endrawan, I Made Somadita, Pande Nyoman Alit Wijaya Suta, Wayan Jengki Sunarta, Y. Olla, R.A. Ayu RatihWindari dan Ni Wayan Sutariyani. Pameran tersebut menjadi lebih istimewa, karena menghadirkan karya Maestro Nyoman Gunarsa yang memiliki kekuatan garis spontanitas tinggi yang artistik.

Pada kesempatan itu, diserahkan pula penghargaan Bakti Sastra Vidya Kusuma dari Sanggar Teba Kangin Pemanis sebuah penghargaan Pengadi Seni dan Pelestari Budaya. Penghargaan itu diberikan kepada Jero Ketut Muka atau Pekak Rika atas dedikasinya mewariskan pengetahuan aksara dan bahasa Bali kepada masrakat tanpa kenal lelah. Pria renta ini berjalan kaki melintasi pedesaan ledesan gelap hanya untuk membuat genarsi mengenal aksara Bali. Penghargaan diserhalan oleh Asisten II I Wayan Kotia.

Pemilik Teba Kangin Pemanis Art Space Made Bakti Wiyasa mengatakan, pameran Seni Rupa Indonesia Menggambar “Rajah Rasa” ini digelar secara nasional untuk membangkitkan kreativitas seni di masyarakat. Pameran Indonesia Menggambar ini merupakan event berskala nasional yang digelar secara sporadis oleh 250 komunitas seni secara mandiri dalam ranggka memasyarakatkan mengambar di masyarakat, memperingati hari kebangkitan Nasional dan pencangan bulan Mei sebagai bulan Nasional Menggambar di Imdonesia dideklarasikan diseluruh Indonesia dan diikuti oleh 250 komunitas perupa. “Di Bali salah satunya dipusatkan kegiatan Indonesia Menggambar dengan Pameran drawing di Desa Pemanis, Biaung, Penebel Tabanan Bali,” sebutnya.

Event ini sebagai bgentuk penguatan pemajuan kebudayaan. Teba Kangin Art Space, sebagai tempat berlangsungnya pameran “Rajah Rasa” sebagai upaya untuk merajah rasa dan dapat meningkatkan kemampuan dan membangkitkan daya cipta dan menumbuhkan kreatifitas. “Kekuatan lokal Bali, budaya rajah, saya temukan terdiri dari rajah organik untuk jimat, keselamatan dan pengasih-asih. Tradisi rajah di Bali yang agung, maka guratan drawaing menjadi kekuatan. Sebut saja, guratan rajah organic yang menggunakan base batu, pamor, itu secara spirit dan makna disamping artistic,” sebut pria yang getol melestarikan situs-situs kuno ini. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us