2021, Asita 1971 Bali Lakukan Hal ini

2021, Asita 1971 Bali Lakukan Hal ini

Dampak global pandemi Covid-19 diperkirakan tidak akan tuntas pada 2021 atau bahkan satu atau dua tahun setelahnya. Meskipun vaksinnya sudah datang, tidak serta merta akan membuat sektor industri ekonomi khususnya pariwisata akan langsung bergairah. Untuk itulah, masa paceklik ini akan lebih lama dirasakan masyarakat. Khususnya kalangan pariwisata.

Walau begitu, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) 1971 Bali telah mempunya program jangka pendek yang diharapkan mampu menjadi katalis serta stimulus agar perangkat bisns wisata ini bisa bergerak kembali. ”Beberapa yang mendesak adalah kami memohon agar para anggota kami, Asitai 1971 Bali mendapatkan dana hibah pariwisata,” ujar Ketua Asita 1971 Bali Putu Winastra. Anggotanya yang ada sekarang sekitar 170-an yang banyak diantaranya sudah tidak beroperasi lagi.

Pada 2020 lalu pemerintah pusat menggelontorkan dana hibah pariwisata yang diterima kalangan pengusaha akomodasi di Bali. “Saat itu, kami dari Asita tidak dapat., Kami mohon juga agar pemerintah melakukan hal yang sama kepada kami,” ujar Winastra, Presiden Director KBA Tur l ini. Selain itu, ujar pria asal Bangli ini, pihaknya mohon agar pihak perbankan terutama bank pelat merah mau memberikan kredit lunak agar sektor biro perjalanan wisata bisa bergerak kembali. “Tentu saat normal nanti akan perlu dana operasional,” katanya.

Winasta yang terpilih sebagai ketua saat Musda Asita Bali lalu selanjutnya menjelaskan bahwa di masa pandemi ini mereka berusaha agar terus bergerak meskipun tidak leluasa. Sebagai pucuk pimpinan dia merencanakan beberapa kegiatan yang dirangkaikan dengan HUT Asita pada minggu ketiga Februari nanti. Beberapa kegiatan sudah dirancang seperti kegiatan sosial serta table top yang melibatkan beberapa seller dari luar Bali. “Kalau tidak salah nanti ikut bergabung seller dari NTT,” katanya.

Ketika disinggung kecendrungan keberadaan travel agent online yang “mematikan” travel agent konvensional, Winastra berkomentar bahwa semua sudah punya pasar masing masing. Tidak semua bisa dikerjakan secara daring. Aa hal hal tertentu yang mesti dilakukan oleh tour operator konvensional. “Dalam perencanaan tour, mempersiapkan transpor, pemenuhan pramuwisata serta lainnya perlu tenaga profesional yang tahu seluk beluknya,”ujarnya. (BTN/pal)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us