Perubahan di era pariwisata pasca pandemi Covid-19 merupakan model baru dimensi Volatility (gejolak), Uncertanty (ketidakpastian), Complexity (kesemrawutan) dan Ambiguity (multitafsir) yang disingkat VUCA yang berdampak saat industri revolusi 4.0. Hal itu mempengaruhi tatanan kehidupan menuju era society 5.0. “Maka itu, Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) mengelar Musyawarah Nasional Pertama (Munas) I,” kata Ketua Umum DPP AHLI, Ketut Swabawa dalam acara Munas AHLI di The ONE Legian Bali, pada Jumat (25/11).
Event ini juga sebagai komitmen AHLI berperan aktif, produktif dan kolaboratif dalam merespon hal-hal tersebut. “Munas ke-1 ini, merupakan momentum strategis bagi AHLI untuk menguatkan soliditas dan kontribusi dalam pembangunan kepariwisataan di Indonesia melalui internalisasi dan implementasi AD/ART, motto Integrity-Collaborative-Expertise dan Kode Etik AHLI (Respect, Helping Each Others, Interpersonal Understanding, Wise, Responsible),” sebut Swabawa.
Sampai saat ini anggota/member AHLI mencapai 538 orang yang tersebar di 14 DPD yang telah resmi terbentuk di Indonesia. Sementara DPD definitive dalam konsolidasi ada 12 provinsi diharapkan bisa dikukuhkan pada 2023 mendatang. Seluruh stakeholder pariwisata diajak saling menguatkan dalam semangat kolaborasi sebagaimana motto AHLI, sehingga dapat mengakselerasi pembangunan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan dan bertanggungjawab. “Sesuai dengan makna motto Munas yaitu Accolading Hospitality Leveraging Industry adalah bagaimana kita para pelaku industri dapat menunjukkan kecintaan dan penghargaan pada industri tercinta sehingga dapat membantu pemerintah dalam pembangunan ekonomi bangsa menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” paparnya.
Ketua DPD AHLI Bali Sang Putu Eka Pertama menjelaskan, Bali memiliki peran strategis dalam pemulihan ekonomi melalui pembangunan kepariwisataan tanah air. Itu alasannya menganjurkan memperjuangkan Bali sebagai tuan rumah. “Ini bukan masalah persaingan memperebutkan tempat Munas, namun berdasarkan pertimbangan berbagai aspek yang kontributif terhadap kemajuan pariwisata nasional. Bali sukses menjadi tuan rumah KTT G20, World Tourism Day, Asia Marketing Forum 2022 dan event nasional – regional – internasional lainnya, sehingga koneksitas event-event tersebut akan menguntungkan banyak pihak termasuk rantai pasok supply and demand yang menjadi multiflier effect kepariwisataan kita,” kata General Manager The ONE Legian Hotel itu.
Munas I AHLI dihadiri sekitar 100 orang undangan dari berbagai asosiasi hospitality di Indonesia dan Bali termasuk Dewan Pertimbangan, Dewan Penasehat, Dewan Pimpinan Pusat dan perwakilan pengurus inti Dewan Pimpinan Daerah (DPD) seluruh Indonesia. Agenda utama adalah pemilihan Ketua Umum DPP AHLI periode 2022-2026, sekaligus akan dikolaborasikan dengan kegiatan dari 4 pilar kepariwisataan yang ada di dalam AHLI yakni pimpinan usaha perhotelan, makanan dan minuman, perjalanan wisata dan akademisi kepariwisataan.
Munas I AHLI dibuka Gubernur Bali yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Cokorda Bagus Pemayun. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *