Sejak dibukanya border internasional, intensitas penerbangan internasional Bandara Ngurah Rai terus bertambah dan sudah pasti mendatangkan wisatawan asing. Walau jumlahnya tak sebanyak sebelum pandemi, tetapi kehadiran wisatawan ini dapat memberikan arti bagi pengelola hotel di Pulau Dewata. “Kami di Anumana Ubud Hotel sudah menerima tamu asing semenjak pandemi, untuk mereka yang sdah berada di Indonesia, akan tetapi yang datang langsung dari negara mereka baru mulai awal April 2022,” ucap General Manager, Gede Edi Artana, Kamis (17/3).
Gede Edi Artana mengatakan, untuk kedatangan di bulan-bulan berikutnya sudah ada gambaran, namun belum ada peningkatan. Sebut saja tingkat occupancy untuk April, Mei dan Juni belum terlihat meningkat. “Tetapi inquiry sudah mulai ada dari beberapa negara. Termasuk dengan pertanyaan untuk alur test PCR, mula dari mereka datang di airport international Ngurah Rai sampai dengan test PCR kedua di hari ke 3 kedatangan. Sementara untuk bulan Juli onward lebih banyak reservasi yang di terima dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ungkap pria ini dengan nada senang.
Setelah sempat melakukan percakapan dengan tamu-tamu yang menjadi pelanggannya di luar negeri, Edi Artana mengatakan tamu kemungkinan masih melihat perkembangan dengan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah saat ini. Tamu-tamu yang akan melakukan perjalanan wisata ke Bali kebanyakan meminta disediakan transport langsung dari hotel untuk penjemputan mereka dari airport.
Average occupancy hotel untuk Quarter 1 di tahun 2022 itu berkisar 18%, sedangkan forecast occupancy untuk Quarter ke 2 masih di kisaran 15%. Komposisi tamu asing vs tamu domestik untuk Quarter 1 ( Januari – Maret ) sekitar 20% vs 80%, forecast komposisi tamu asing vs domestik untuk Quarter 2 ( April – Juni ) sekitar 40% vs 60%, forecast komposisi tamu asing vs tamu domestik untuk Quarter 3 ( Juli – September ) sekitar 60% vs 40%, dan forecast komposisi tamu asing vs tamu domestik untuk Quarter 4 (Oktober – Desember) sekitar 80% vs 20%.
Anumana Ubud Hotel, salah satu akomodasi unik yang terletak di jantung Kota Ubud, tepatnya di Jalan Monkey Forest, Desa Padang Tegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar itu menawarkan berbagai fasilitas. Ruangan ber – AC dengan balkon atau teras pribadi. Di setiap kamar juga tersedia fasilitas penungjang, seperti di kamar mandi dengan pengering rambut dan shower air panas dan air dingin. Fasilitas tambahan, seperti brankas, pembuat teh dan kopi, dan area tempat duduk untuk sekedar menikmati kopi atau kerja di dalam kamar. Setiap kamar menawarkan pemandangan kolam renang dan taman yang sangat tenang. Yang menjadi daya tarik utama adalah kamar di lantai 1 yang berhubung langsung ke kolam renang utama dari balcony kamar, sehinga tamu bisa menikmati sejuknya kolam renang setiap saat.“Wisatawan juga bisa melakukan beragam aktivitas saat berada di hotel ini,” ucap Edi Artana.
Jika merasa bosan dan ingin mengelilingi kawasan desa wisata internasional ini, Anumana Ubud Hotel menyediakan fasilitas sepeda secara gratis. Restoran yang ada di hotel, menyediakan sarapan dan masakan Asian dan International. Aneka menu yang disajikan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang mau berlama-lama tingal di hotel. “Tema dari restoran kami adalah ruangan terbuka yang mana lebih cozy dan relax dengan sandaran kursi. Area parkir di basement yang cukup luas untuk menampung mobil dan motor para pengunjung,” sebut pria yang selalu enerjik ini.
Menginap di Anumana Ubud Hotel wisatawan pastinya merasa aman dan nyaman. Sebab, selain menawarkan suasana yang tenang, panorama yang indah, hotel bintang ini juga sudah bersertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) yang disingkat CHSE dari pemerintah. “Kami melakukan sanitasi dan pembersihan sesuai dengan prosedur dan regulasi yang konsisten, agar tamu-tamu merasa nyaman tinggal di Hotel kami,” ujarnya.(BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *