Sebagai General Manager (GM), Ari Sulistiari memiliki tekad menteladani semangat Kartini dalam mengelola dua hotel, yakni Inna Bali Heritage dan Inna Sindhu Beach & Resort, Sanur. Dua hotel yang memiliki karakter berbeda, membuat dirinya harus super ekstra waktu, sehingga selalu update terhadap perkembangan pariwisata kini. “Untungnya, saat ini ada teknologi yang memudahkan kita berkomunikasi. Jujur, saya harus pintar mengatur waktu, dalam seminggu tiga hari Inna Bali Heritage dan tiga hari di Sindhu Beach, dan dengan keterbatasan waktu kita tetap berkomiunikasi,” katanya Selasa (26/4).
Wanita kini telah banyak berperan dalam dunia pariwisata, itu artinya semangat Kartini ada dalam dunia pariwisata. Semangat itu harus dikobarkan, sehingga wanita lebih banyak muncul dan berperan. “Saya tetap memberikan semangat kepada semua staff, walaupun revenue hotel belum maksimal. Walaupun sudah ada sedikit kelonggaran dari pemerintah, bahwa tamu sudah boleh berdatangan tanpa harus karantina dan dimudahkan VoA dan tanpat test PCR dan tamu sudah mulai berdatangan, tetapi di hotel kami baru mulai ada sedikit pergerakan,” imbuhnya.
Walau demikian, semangat para pekerja tetap berkobar dan permah luntur untuk menjaga pariwisata yang berangsur-angsur pulih ini. Para staff terus disemangati, karena perut butuh isi, ada anak dan istri atau suami yang membutuhkan kita untuk tetap memberikan revenue duit kerupa mereka agar dapur bisa ngepul. “Kami kecipratan tamu asing paling banyak ada di Sindhu Beach, dan sekarang sudah naik ke angka 40 persen okupansi. Dulu, sebelum pandemi tamu luar negeri banyak booking melalui Online Travel Agent (OTA), namun sampai saat ini belum maksimal, sehingga domestic yang masih mendominasi,” ucapnya.
Tetapi, jelas Ari Sulistiari untuk di Inna Bali Heritage baru terisi 30 persen saja, karena regulasi pemerinta yang itu keluar akhir Maret. Mereka kebanyakan wisatawan domestik dari luar daerah, seperti Lombok, Jakarta dan beberapa kota besar di Pulau Jawa lainnya. “Kami sudah menjelajahi Surabaya, Banyuwangi dan Malang untuk berpromosi. Kalai di Inna Sindhu, kedepan sudah ada gambaran ada booking hampir 60 persen. Kemarin kami juga membuat kontrak dengan agen-agen luar dalam dan luar negeri,” imbuhnya.
Wisatawan asing yang tinggal di Inna Sindhu Beach Sanur, lebih banyak repeater guest yang rata-rata lama tinggal 14 hari, bahkan ada sampai 3 bulan. Mereka kebanyakan dari Eropa. “Promosi kami di Inna Bali Heritage tetap melakukan dengan memanfatkan media siosial. Kita punya wedding, punya mice. Sementara di Sindhu Beach tipikal tamu berbeda yang lebih banyak repiter. Maka itu kami menghubungi kembali tamu-tamu yang nomer kontaknya masih kita pasang,” ucap wanita yang sudah berkecimpung di dunia pariwisata sejak 1989 ini. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *