ASITA Perlu 600 Tour Guide Berbahasa Mandarin. Khusus Bagi Anak Muda Bali

ASITA Perlu  600 Tour Guide Berbahasa Mandarin.  Khusus Bagi Anak Muda Bali

Wisatawan China dikabarkan kembali ke Bali. Karena itu, Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) telah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan ‘mencetak’ tour guide berbahasa Mandarin. Hal ini sebagai upaya mempersiapkan pariwisata Bali dalam menerima Wisatawan Mancanagera (Wisman) asal Tiongkok. “Kami menyiapkan 600 guide Tiongkok yang akan memenuhi kebutuhan untuk di awal-awal pemulihan pariwisata Tiongkok,” kata Ketua ASITA Bali, Putu Winastra, belum lama ini.

Lowongan 600 guide Tiongkok ini akan diperuntukkan bagi anak-anak muda Bali yang berkenan menjadi guide berbahasa Mandarin. Satu agent itu bisa memiliki 20 guide Mandarin, dan ASITA memiliki sebanyak 30 agent, sehingga memerlukan 600 guide. ASITA akan memberikan pelatihan bahasa Mandarin. Untuk pelatihan ini diutamakan orang Bali, agar tidak ada potensi diambil orang luar. “Jadi harus pintar-pintar menyikapi hal ini, ketika ada kesempatan maka harus langsung ambil,” ucapnya.

Jauh sebelum pandemi Covid-19, sudah ada guide Tiongkok. Hanya saja, jumlahnya sedikit dan didominasi orang luar Bali, seperti dari Kepulauan Riau. Perbandingan antara guide dengan turis Tiongkok cukup jauh. “Melihat sudah banyak guide Tiongkok sebelumnya yang kembali ke daerah asalnya, maka ASITA mempersiapkan guide Tiongkok. Kalau orang-orang Bali ini, maka guide Tiongkok daerah luar daerah akan berpikir dua kali untuk datang ke Bali, karena sudah ada guide Tiongkok,” ujarnya.

Winastra menegaskan, untuk realisasinya sesegera mungkin. Karena itu, pihaknya tengah mempersiapkan media sosialisasi dengan mengkemas iklan lowongan yang segera mungkin disebarkan. Dengan demikian, keseriusan anak-anak muda Bali bisa diukur sejauh mana antusias mereka menjadi guide Tiongkok. Jika ada yang berminat, lamarannya bisa disampaikan ke ASITA. “Kami akan membuat tim kecil, kelompok kerja untuk mengurus hal itu. saat ini sedang mengerjakan narasinya. Kami berusaha segera bergerak, dan tidak akan menunggu lama,” ucapnya serius.

Menurutnya, pelatihan Guide Tiongkok ini juga sebagai melawan praktek jual-beli kepala yang isunya berembus belakangan ini. Dengan membentuk kualitas SDM yang handak, maka jual beli kapala untuk Wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok tidak terjadi lagi di Bali. “Terkait isu praktek jual-beli kepala, seluruh agent Tiongkok sudah berkomitmen tidak ada lagi konsep jual-beli kepala dan ASITA menolak hal tersebut,” pungkasnya. (BTN/bud)

1 comment

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

1 Comment

  • Eni
    March 8, 2023, 2:49 PM

    Jadi apakah masih ada peluang bagi kita orang luar bali yang ingin bergabung menjadi tour guide mandarin di tanah bali,dgn melihat kondisi sangat minim tour guide mandarin di bali saat ini dibnding dgn jumlah wisatawan yang datang,dan bila ada kmna kitaharus menghubungi terima kasih

    REPLY

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us