“Asti Pradnya Swari ” Tampil Memukau

“Asti Pradnya Swari ” Tampil Memukau

Sanggar Asti Pradnya Swari Br. Bualu Kelurahan Benoa, Kuta Selatan Badung menjadi duta Kabupaten Badung dalam lomba beleganjur di PKB ke-43. Pelaksanaan perekaman virtual pementasan Sanggar Asti Pradnya Swari yang dilaksanakan di Ardha Candra Art Centre Denpasar, Jumat (4/6) malam lalu, dihadiri langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Turut mendampingi, Wakil Bupati (Wabup) I Ketut Suiasa, Ketua TP. PKK Badung. Ny. Seniasih Giri Prasta, Wakil Ketua TP. PKK Ny. Kristiani Suiasa, Kadis Kebudayaan Badung I Gede Eka Sudarwita beserta istri, Ketua WHDI Badung Ayu Widia Astika, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Artha, Lurah Benoa Wayan Karang Wibawa beserta pembina dan staf Dinas Kebudayaan Badung.

Dengan tetap melakukan Prokes, Duta Beleganjur Kabupaten Badung tampil dengan semangat dan energik dengan hentakan penuh harmoni gambelan beleganjur yang seakan memecah langit arda candra yang ikut menjadi saksi bersama kehadiran malam. Demikianpun dengan kehadiran Bupati Badung dengan jajaran yang menikmati alur tema gambelan beleganjur dimainkan oleh para seniman muda dari sanggar Asti Pradnya Badung yang mengambil tema “Klapa Taru” yang mempunyai makna yang begitu mendalam yaitu pohon kelapa dengan pemanfaatan dari pohon kelapa tersebut dalam kehidupan keseharian masyarakat, terjalin dalam satu kesatuan dalam garapan Baleganjur.

Sebagai Penasehat, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dengan penata tabuh Komang Tri Sandyasa Putra, Penata gerak I Wayan Pradnya Pitala, I Wayan Nova Antara,

koordinator I Wayan Sudiksa serta Penanggung Jawab Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Listibya Kabupaten Badung.

Bupati Giri Prasta usai menyaksikan penampilan “Asti Pradnya Suari” Duta Beleganjur Badung menyampaikan, terima kasih kepada para pembina dan sekaa beleganjur dan semua yang telah terlibat dalam memberikan yang terbaik di PKB ke 43 ini. “Apa yang ditampilkan dengan hentakan dan harmoni yang dimainkan Duta Beleganjur Kabupaten Badung sungguh luar biasa,” ujarnya.

Dengan tema “Kelapa taru” tentu ini mempunyai makna yang sangat tinggi dimana pepohonan dan lingkungan hidup harus tetap terjaga dan dilestarikan. “Garapan seni yang dipadu dengan keharmonisan tumbuh tumbuhan serta lingkungan tentu membawa kenyaman bagi kita dan penikmat seni. Dan ini tentu membawa pesan yang sangat mendalam bagi kita semua, lewat seni beleganjur bisa juga kita berikan pesan pesan moral betapa pentingnya menjaga tumbuh-tumbuhan untuk kelestarian lingkungan,” imbuhnya.

Sementara itu Wabup Suiasa menambahkan lewat pementasan PKB ke-43 ini berjalan di tengah pandemi Covid-19, tidaklah mudah. “Namun karya dan berkarya tidak boleh mati begitu saja, ditengah pandemi ini masih bisa lahir karya karya seni yang luar biasa yang dilahirkan oleh para seniman seni baik gegamelan, tarian dan gegamelan beleganjur seperti apa yang kita saksikan tadi. Semoga karya karya ini akan terus berkembang dan lahir seniman dan seniwati untuk keajegan nafas seni di Bali,” tambahnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us