Bagi pengelola hotel di Bali, di bulan November merupakan musim low season, dimana kondisi kunjungan wisatawan sedang sepi. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan memang dirasakan oleh pengelola hotel atau akomodasi lainnya di Pulau Munggil ini. Termasuk pula b Hotel Bali & Spa yang terletak di Jl. Imam Bonjol No. 508 Denpasar. “Di bulan November ini, memang terasa sekali ada penurunan jumlah kunjungan, jika dibandingkan dengan satu semester yang lalu,” kata General Manager b Hotel Bali & Spa, Fernando Hutapea, Selasa (21/11).
Jika dibandingkan dengan tahun 2019, b Hotel mengalami peningkatan yang significant terutama dari sisi revenue. Kalau dilihat dari jumlah kunjungan, di bulan November ini memang terjadi penurunan. Namun, b Hotel Bali & Spa tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan harga yang tidak diturunkan. “Okupansi kami sebelum pandemi yakni di tahun 2019 itu diangka 85 persen. Sementara, di tahun 2023 ini ada dibawah tahun 2019 itu, tetapi dalam sisi revenue tahun ini adalah tahun keemasan,” ucapnya senang.
Meski okupansi tahun 2023 ini berada di bawah tahun 2019, tetapi b Hotel Bali & Spa tetap dengan harga yang memang ditetapkan dari awal, sehingga market benar-benar merasakan kenyamanan. “Kami tetap memiliki market dan pangsa pasar. Maka kami tak menurunkan harga sama sekali. Walau demikian, kalau dibandingkan sebelum pandemi dengan setelah pandemi, maka tahun 2023 ini kita melihat kejayaan itu justru terjadi di tahun 2023 ini. Karena revenue kami jauh lebih tinggi kalau dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi itu,” tegasnya.
b Hotel Bali & Spa selalu meningkatkan harga kamar dalam setiap tahun. Walau jumlah kunjungan tak seramai di tahun 2019, tetapi harga kamar tetap ditingkatkan, sehingga kualitas b Hotel bisa tetap terjaga. “Selian itu, kami juga memperhatikan dari sisi inflasi dan seluruh biaya operasional yang selalu meningkat, sehingga tetap meningkatkan harga kamar. Kalau menurunkan harga kamar, maka biaya operasional tak tercover, sehingga JOP tidak akan tercapai. Walau jumlah okupansi sedikit, tetapi revenue kita naik, sehingga tercover biaya operasional,” sebut pria yang aktif dalam organisasi pariwisata ini.
Di tahun 2019, b Hotel Bali & Spa mengambil banyak markert yang mungkin tidak terseleksi dengan baik. Tetapi, di tahun 2023 ini memiliki pangsa pasar yang lebih baik, sehingga di sana ada kuality dari pada tamu-tamu yang menginap. “Sebut saja, sebelum pandemi bokingan direct melalui online sangat sedikit sekali, tetapi ketika setelah pandemi, kami banyak menerima bokingan oversees yang tentunya dengan harga yang lebih baik,” sambung Fernando.
Dalam bisnis itu, lanjut Fernando setiap orang harus mempunyai keberanian dan sedikit nekat. Dirinya berani menaikan harga kamar bersama team dan juga di support oleh owner. Pastinya, ditengah kenaikan harga kamar itu, dibarengi dengan menjaga bahkan menaikan kualitas pelayanan dan memberi servis terhadap tamu hotel. Tak hanya itu, fasilitas-fasilitas yang ada juga terus dijaga, bahkan diperbaharui, sehingga memberi kenyamanan badi wisatawan.
b Hotel Bali & Spa memiliki 235 kamar. Luas sekitar 7000 meter persegi dan memanjang ke belakang. Fasilitas yang ada, seperti swimming poll, restoran, bar, meeting rom, ballroom dengan kapasitas 300-400 orang, spies lobby yang besar sehingga tak perlu cek in berdesak-desakan. Tampilan depan hotel akan lebih cantic, sehingga tunggu saja nanti di bulan Pebruari. “b Hotel Bali & Spa akan melakukan perbaikan-perbaikan, seperti meeting room, makanan, servis dan lainnya. Itulah keuntungan menaikan harga kamar, sehingga mendapatkan margin agar bisa menaikan ekspansi lebih jauh lagi,” tutup Fernando yakin. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *