Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa memimpin rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Kriya Gosana Puspem Badung, Rabu (13/10). Turut hadir Manajer BI Perwakilan Provinsi Bali Remon Zamora, Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana serta seluruh tim TPID Badung. “Rapat ini menjadi Evaluasi Pengendalian Inflasi Pada triwulan lll 2021,” kata Sekda Adi Arnawa.
Rapat ini, juga untuk menindaklanjuti himbauan dari Presiden Jokowi terkait dengan rakornas TPID dan mengantisipasi lonjakan komoditi harga-harga di pasar menjelang hari-hari besar secara umum. Disamping terkait ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan dan hasil pertanian di sejumlah pasar di Badung, sehingga kebutuhan akan produk pertanian dapat terjaga. Kecuali beberapa komoditas seperti cabai yang mengalami peningkatan ketersediaan, sehingga harganya mengalami penurunan, peningkatan ketersedian karena meningkatnya produksi cabai petani di Kabupaten Badung dan peningkatan pasokan dari daerah lain.
Apabila diamati, kecenderungan produksi cabai berfluktuasi dan tidak meratanya produksi sepanjang tahun akibat pengaruh cuaca pada musim kemarau produksi cabai meningkat dan harganya turun sangat drastis. “Sehingga sering kita melihat pemberitaan di media terkait harga cabai yang sangat rendah dan petani cabai mengeluh, karena harga cabai jauh dibawah biaya produksi. Sebaliknya pada saat musim hujan banyak petani cabai yang gagal panen, sehingga produksi cabai sangat rendah dan akibatnya harga sangat tinggi sampai mencapai harga diatas seratus ribu rupiah, pada kondisi ini konsumen yang mengeluh,” jelasnya.
Perlu dilakukan suatu upaya untuk menjaga situasi agar pasokan dan harga cabai dapat merata sepanjang tahun. “Disini perangkat daerah terkait sangat diperlukan dalam mendukung upaya, seperti kerjasama baik itu Dinas Pertanian dan Pangan dengan Badan Litbang untuk melakukan kajian dalam peningkatan produksi cabai pada musim hujan, sehingga produksinya dapat merata sepanjang tahun. Terkait harga harga komoditi produk pertanian dilapangan walaupun terjadi inflasi tapi tidak terlalu tinggi,”imbuhnya.
Sekda Adi Arnawa juga mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, serta Perumda Pasar Mangu Giri Sedana agar menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga, utamanya barang kebutuhan pokok, dengan mengatasi Kendala produksi dan distribusi. Serta memberikan ruang dalam peningkatan produktivitas petani dan nelayan, serta Dinas Koperasi UKM dan Pedagang agar memperkuat sektor UMKM untuk bertahan dan naik kelas dalam meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian. “Kita juga harus menjaga ketersediaan dan stabilitas harga menjelang hari besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan . Karena pada setiap hari raya keagamaan kecenderungan harga produk pertanian dan perikanan dan kebutuhan lainnya cenderung meningkat,” ujarnya.
Manajer BI Perwakilan Provinsi Bali Remon Zamora mengatakan, perekonomian di Badung, Bali sudah mulai menggeliat. Dan kecenderungan produk-produk pertanian akan mengalami peningkatan dan kenaikan harga menjelang hari raya dan hari besar lainnya. “Kita menyambut baik tingkat inflasi di Badung tidak begitu tinggi, kami berharap harga-harga bisa stabil dan bisa dijangkau masyarakat luas dan para penggerak roda di segala sektor dapat bergerak secara normal,” harapnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *