Badung Launching Aplikasi Fish-Go (NBM-20)

Badung Launching Aplikasi Fish-Go (NBM-20)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), meluncurkan aplikasi Fish-GO

sebagai bentuk pemberdayaan kepada nelayan tradisional. Fish-GO merupakan aplikasi penangkapan ikan yang bertujuan untuk membantu nelayan tradisional di Badung dalam meningkatkan jumlah tangkapan ikan. Aplikasi yang merupakan hasil riset Balitbang Badung bekerja sama dengan tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Udayana (Unud).

Acara peluncuran dihadiri oleh Bupati I Nyoman Giri Prasta didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa, Sekda I Wayan Adi Arnawa, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Badung serta perwakilan dari BI, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Udayana dan perwakilan kelompok nelayan bertempat di Ruang Kerta Gosana Puspem Badung, Selasa (16/12).

Bupati Giri Prasta amengapresiasi peluncuran Aplikasi Fish-Go karena Founder aplikasi Fish- Go adalah anak muda Badung bernama l Gede Merta Yoga Pratama. Untuk itu pihaknya mendorong generasi muda Badung lainnya untuk terus berinovasi dalam membuat aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Giri Prasta memberi masukan agar nama aplikasi ini disempurnakan menjadi Aplikasi Fish Go Nelayan Badung Mandiri tahun 2020 atau disingkat Fish-Go (NBM-20) karena dilaunching tahun 2020 serta memiliki keunggulan dapat menentukan posisi keberadaan ikan dengan fish finder, menentukan waktu penangkapan terbaik serta rute penangkapan yang aman untuk nelayan tradisional. “Selain itu FishGo juga dapat menentukan area pergerakan ikan dalam skala radius tertentu. Dengan beragam fitur yang dimilikinya tentu akan mampu meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan, karena kami punya prinsip, saat ini nelayan tidak lagi mencari ikan tapi nelayan harus menangkap ikan,” tegasnya.

Dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional Badung, Bupati Giri Prasta menyebutkan akan membuat Perda penguatan kelompok nelayan dengan melibatkan nelayan langsung dalam proses perancangannya sehingga regulasi yang diterbitkan sesuai dengan kebutuhan nelayan. “Untuk menguatkan sektor perikanan kita akan membuat perda bagi para nelayan, dengan mendengarkan masukan langsung dari para nelayan. Kita juga akan memberikan stimulus bantuan untuk memenuhi kebutuhan nelayan kita. Tentu semua ini muaranya untuk meningkatkan produksi sektor perikanan dan kesejahteraan nelayan Badung,” katanya.

Kepala Balitbang I Wayan Suambara melaporkan Aplikasi Fish-Go merupakan hasil riset yang menanggapi kondisi serta permasalahan nelayan tradisional di wilayah Kabupaten Badung. “Aplikasi Fish-Go bekerja dengan cara menggabungkan kemampuan satelit dan sejumlah faktor seperti kondisi fisiologis dan habitat ikan serta lokasi ikan mencari makan atau feeding ground untuk memprediksi dan mendeteksi keberadaan ikan,” katanya seraya menambahkan akan tetap berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan aplikasi Fish-Go dengan didukung oleh regulasi sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja di sektor perikanan.

I Gede Merta Yoga Pratama selaku Founder menjelaskan, dengan adanya aplikasi Fish-Go ini para nelayan akan tahu kapan waktu yang tepat, jam berapa mereka ke laut untuk menangkap ikan. Para Nelayan sangat dijamin karena aplikasi ini betul- betul bekerja. “Fish-Go memberikan informasi yang diprediksi menggunakan citra satelit. Bahkan, aplikasi ini mampu memprediksi daerah potensial penangkapan ikan hingga ke tingkat spesies pada daerah tertentu. Keunggulan lain FishGo adalah sudah terhubungnya daerah potensial penangkapan dengan jaringan yang sangat kuat, sehingga estimasi jarak tempuh dan waktu yang dibutuhkan nelayan untuk menangkap ikan dapat diketahui secara langsung,” jelasnya.

Ketua Kelompok Nelayan Samanjaya Kedonganan, Kuta, Bali, Nyoman Sudiarta, mengakui keunggulan dari aplikasi FishGo dalam meningkatkan hasil tangkapan nelayan, berdasarkan pengalamannya mencari ikan di kawasan perairan Badung Selatan. “Sebelum menggunakan aplikasi Fish-Go hasil tangkapan kami tidak menentu, kadang-kadang dapat ikan, kadang-kadang tidak dapat dan lebih sering tidak dapatnya karena kami tidak tahu posisi ikan. Tetapi dengan menggunakan aplikasi ini, kami bisa mengetahui dimana posisi ikan dan kemudian kami coba langsung ke posisi ikan dan memang ada ikannya disana. Yang biasanya hasil tangkapan kami hanya 50 kg setelah adanya aplikasi ini hasil tangkapan kami mencapai 300 kg,” ungkapnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us