Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas Perikanan menerima hibah paket alat proses produksi pangan rumput laut dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Hibah paket alat melalui Pusat Teknologi Agroindustri (PTA) dan Biro Umum untuk dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat pengolah di Desa Kutuh KWT Mertha Nadi. Hal tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pangan berbasis bahan baku lokal.
Serah terima Paket Peralatan Proses Produksi Pangan Rumput Laut dilaksanakan di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan. Dalam kesempatan tersebut BPPT juga melakukan sosialisasi Ina-TEWS dan memberikan pelatihan tentang operasional peralatan, teknologi tepat guna pengolahan rumput laut, teknologi produksi mie instan rumput laut dan pengemasan produk, serta model bisnis dan analisa usaha olahan pangan rumput laut. Kegiatan pelatihan itu dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan diikuti oleh sekitar 20 orang anggota KWT Pengolahan Produk Pangan yang ada di Desa Kutuh.
Kepala Dinas Perikanan I Nyoman Suardana menerangkan, kegiatan tersebut merupakan kerjasama dari Dinas Perikanan dengan pihak BPPT. Melalui kegiatan tersebut dapat membangkitkan kembali sektor pertanian rumput laut di Kabupaten Badung yang dulu sangat terkenal, bahkan menjadi sentra penghasil rumput laut di Bali. “Desa Kutuh dulunya merupakan salah satu pusat dari penghasil rumput laut di Badung, karena mampu memproduksi 600 ton rumput laut per tahun dan kualitasnya paling bagus, namun sayangnya hal itu seolah memudar seiring geliat perkembangan pariwisata di Pantai Pandawa,” katanya.
Suardana kemudian mengajak masyarakat untuk mengembangkan lagi apa yang ada dahulu di Kutuh ini (rumput laut). “Mari kita kembangkan sektor rumput laut ini dan kembangkan pariwisata. Kedepan kami ingin di Kutuh ini menjadi pariwisata berbasis rumput laut. Dimana pariwisata kita harap ikut menyerap hasil olahan rumput laut ini,” ujarnya sembari menerangkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan provinsi Bali untuk kembali menggeliatkan program penanaman rumput laut.
Kepala Program Kerekayasaan TTG Pengolahan Rumput Laut di Bali, Ir. M. Jusuf Djafar, MM menerangkan, kegiatan Penerapan Teknologi Pengolahan Rumput Laut kepada Masyarakat Pesisir Peduli Tsunami di Bali merupakan rangkaian kegiatan kerjasama Pusat Teknologi Agroindustri BPPT dengan Dinas Perikanan Kabupaten Badung. Hal ini termasuk dalam Program Unggulan Nasional (Flagship) Ina-TEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). Yaitu suatu sistem yang memberikan peringatan dini setelah terjadi gempa bumi dan berpotensi membangkitkan tsunami.
Sistem deteksi yang dikembangkan BPPT meliputi Buoy, Cable Base Tsunami (CBT), dan Tsunami Tomografi dengan stasiun penerima data secara terintegrasi. BPPT akan memasang Ina-TEWS di empat titik yang berpotensi gempa dan tsunami, yakni Selatan Kuta, Kabupaten Badung – Bali, Selatan Malang, Jawa Timur, Selatan Cilacap, Jawa Tengah dan Selat Sunda. Melalui pelatihan teknologi tepat guna dari PTA-BPPT diharapkan hal itu dapat memberikan bekal usaha ekonomi bagi petani, dan UMKM pengolah rumput laut di kabupaten Badung. “Kami harap program ini dapat membantu masyarakat untuk menggeliatkan kembali sektor perekonomiannya,” ujarnya. (BTN/bud
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *