Bali Masih di Level 4, Pengelola Hotel di Jembrana Sulit Datangkan Wisatawan

Bali Masih di Level 4, Pengelola Hotel di Jembrana Sulit Datangkan Wisatawan

Bali masih menyandangt Level 4 dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meski ada beberapa kemudahan dalam penerapan PPKM untuk seri minggu ini, namun pengelola fasilitas wisata khususnya hotel masih merasa keberatan karena masih berstatus Level 4. “Perpanjangan PPKM setiap minggu dilakukan untuk menjaga situasi di masyarakat agar tetap kondusif. Itu bagus, namun semua ketentuan mesti dilakukan, sehingga PPKM akan efectif untuk mengurangi kasus Covid-19,” kata General Manager Puri Dajuma Beach Eco Resort & Spa, I Kade Rondi Ginawan SE, Kamis (9/9).

Rondi Ginawan mengaku, menyandang Level 4 ini pengelolaan hotel dan restaurant sangat berat, karena tidak ada tamu yang menginap maupun makan di restoran. Apalagi, masa pendemi yang hampir 2 tahun tak kunjung menghilang, membuat dirinya dan pengtelola hotel lain di kawasan Jembrana tidak bisa berbuat apa-apa. Selama ini, pihaknya hanya bisa melakukan penghematan di sana-sini, termasuk mengurangi cost operasional yang salah satunya mengurangi jam kerja karyawan. “Kami sudah pada batas akhir kemampuan. Kalau border tidak segera dibuka, mungkin kami akan segera tutup,” ucapnya pasrah.

Wakil Ketua BPC PHRI Jembrana ini menegaskan, dengan masih adanya Bali di Level 4 penerapan PPKM ini, sangat berdampak pada usaha wisata hotel dan restoran. Untuk turut mendukung kebijakan pemerintah, maka pihaknya melakuka penyesuasian di hotel. Beberapa kegiatan yang seyogyanya akan dilakukan dihotel, semua itu dibatalkan. Karena tidak ada tamu, maka dirinya sangat berat menanggung beban biaya operasional. “Untuk bulan September ini saja kami masih susah, dan semoga kami bisa bertahan. Kami sangat berharap agar pemerintah segera membuka Bali khususnya Airport untuk wisatawan international, tentu dengan mengetatkan pengecekan Protokol Kesehatan (Prokes) pada saat kedatangan,” harapnya.

Anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jembrana ini mengatakan, selama tidak ada tamu ini semua biaya operational masih disubsidi oleh owner. Termasuk semua cost operational, seperti listrik, telephone, internet, air dan khusus untuk BPJS masih dilanjutkan karena tetap berusaha memberikan jaminan kesehatan kepada karyawan dan keluarganya khususnya dalam masa sulit ini. “Semua itu masih kami lakukan walaupun sangat membebani operasioanal perusahaan. Maka itu, kami berharap pemerintah bisa memberikan bantuan agar kami bisa melanjutjan operational perusahaan di masa yang sangat sulit ini,” harapnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us