Stakeholder pariwisata di Bali bersinergi dalam upaya mengatasi penurunan jumlah kunjungan wisatawan sebagai imbas dari penyebaran virus corona. Penyebaran virus corona yang terjadi di berbagai negara mengakibatkan terganggunya mata rantai perekonomian di Bali. “Bali telah menyiapkan strategi untuk meminimalisir angka penurunan wisatawan. Pemerintah Daerah (Pemda) Bali akan melaksanakan sejumlah langkah strategi,” kata Ketua GAHAWISRI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana.
Salah satunya, memaksimalkan pasar Wisatawan Mancanegara (Wisman) dari negara yang tidak terdampak serta memaksimalkan jumlah kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus). “Telah terjadi 40.000 pembatalan hotel dengan kerugian mencapai Rp 1 triliun setiap bulan. Nah, yang harus dilakukan adalah mengisi kekosongan untuk mengisi kesenjangan jangka pendek yang sedang terjadi. Saat ini, kami bisa mengandalkan pasar Singapura dan domestik karena beberapa event pariwisata akan tetap dilaksanakan di Bali,” paparnya.
Para pelaku industri pariwisata dihimbau untuk tidak panik menghadapi situasi tersebut dengan mengubah tantangan menjadi peluang. “Perekonomian Bali masih terbilang sehat meski terjadi penurunan angka kunjungan wisman yang cukup signifikan. Banyak agenda Wisata Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE) yang dibatalkan di Singapura dan Malaysia. Ini dapat dijadikan sebagai peluang dengan mengupayakan agar agenda tersebut dialihkan ke Bali sebagai daerah yang tidak terdampak penyebaran virus,” lanjutnya
Menanggapi situasi tersebut, GAHAWISRI menerima masukan serta berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan lainnya untuk menyusun langkah penanggulangan secara menyeluruh serta mendukung kebijakan pemerintah guna pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid 19 di dalam negeri khususnya di Provinsi Bali. “Kami akan mengatasi kejadian ini secara bersama, maka sebelum itu kami melakukan berbagai koordinasi kepada pihak terkait,” tutup IB Agung.
Strategi yang telah disiapkan antara lain, meminta kepada pemerintah dan maskapai untuk menambah rute penerbangan alternatif seperti dari Vietnam dan India. Selain itu, ada upaya penurunan harga tiket pesawat penerbangan domestik serta dilaksanakannya berbagai upaya pencegahan masuknya virus corona dengan melakukan pemasangan thermo scanner dan menyiagakan rujukan ke tiga rumahsakit yakni RS Sanglah, RS Sanjiwani Gianyar dan RS Tabanan. “Pariwisata Bali telah beberapa kali menghadapi hal serupa dan terbukti dapat mengembalikan kondisi krisis menjadi seperti kondisi semula. Maka, kami harap ancaman virus corona hanya terjadi beberapa saat, sehingga laju pariwisata setempat tidak lagi lesu. Kami harapkan pelaku bersabar menghadapi situasi ini,” harapnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *