Bangga Sekaligus Tantangan Menjadi Ketua UHA

Bangga Sekaligus Tantangan Menjadi Ketua UHA

Dipercaya sebagai Ketua Ubud Hotel Association (UHA) periode 2022-2024, Gede Ngurah Dewantara Narottama merasa bangga sekaligus tantangan. Bangga karena disuruh oleh para senior, apalagi memimpin organisasi pariwisata yang mewilayahi Ubud yang sudah ada sejak 17 tahun silam. “Tantangnnya, harus mampu berbuat lebih di masa sulit ini. Saya mesti terus berbuat dan kreatif, karena takut mengecewakan. UHA kan organisai tingkat kecamatan, tetapi gaungnya luar biasa, sehingga beban juga dibuatnya,” kata Dewantara ketika ditemui di Luggher koffi Denpasar, Kamis (17/2).

Tantangan UHA ke depannya, pasti lebih berat. Apalagi, sudah dua tahun pandemic belum juga ada tanda-tanda selesai, sehingga harus bekerja lebih keras. Sebut saja salah satunya soal marketing. Dulu, sebelum pandemi melanda, Ubud rasanya tak perlu melakukan marketing karena tamu sudah datang, Namun, di masa pandemi ini mengajari banyak hal, termasuk mengajari merketing itu penting. “Kami sekarang mempelajari marketing bagi market domestik. Kalau dulu, wisatawan asing memesan kamar 3 bulan sebelumnya, sehingga selama 3 bulan itu melakukan persiapan. Sekarang, wisatawan domestic pesan pagi, langsung datang pagi itu, sehingga harus benar-benar siap,” paparnya.

General Manager Santi Mandala Resort & Spa ini mengatakan, tugas yang akan dilakukan kedepannya sebuah gebrakan diusia UHA yang sudah 17 tahun ini. Salah satunya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga melanjutkan kegiatan gathering setiap dua bulan sekali. Disampiung itu akan mengelar workshop ataupun sharing tentang kondisi dan suasana pariwisata kini dan ke depan. Kegiatan ini dilakukan di hotel merupakan member UHS secara bergiliran. “Sharing dengan anggota juga penting, untuk mendapatkan informasi ter-update, sebagai langkah menyusun program selanjutnya,” ungkap pria hobi baca buku ini.

Workshop itu penting dilakukan, untuk menyambut kedatangan wisatawan domestic maupun internasional. Apalagi, penerbangan internasional telah dibuka kembali, sehingga kualitas pelayanan mesti terus ditingkatkan. Program UHA selanjutnya murtni untuk peningkatan SDM, maka ada training, motivator dan training bajeting serta workshop mixology untuk yang mungkin dibetikan kepada para member UHA. “Member UHA itu property yang masuk. Entah itu General Manager, Owner, dan Staff sehingga ada rasa kekeluargaan. Asalkan akomodasi yang ingin ikut bergabung itu memiliki ijin yang lengkap,” papar pria asli Kota Denpasar ini.

Dewantara mengakui, sebelum pandemi semua member aktif, namun setelah pandemi sekitar 70 persen member yang biasa aktif. Dulu, untuk mengikat rasa kebersamaan, para member melakukan iuran dalam setiap tahunnya. Iuran itu, untuk membantu para anggota, seperti dalam pengadaan sembako untuk karyawan hotel yang terdampak Covid-19. “Kami akui, untuk menjadi member UHA tidak ada paksaan, sehingga masih banyak yang belum bergabung. Menjadi member UHA sekarang ini, setidak ada gunanya untuk kemajuan pariwisata Ubud, dan bali, bukan sekedar ha.. ha,.. hi.. hi….,” ujarnya.

Ubud itu memiliki kekuatam untuk menarik wisatawan domestic, bukan hanya ampuh memikat wisatawan asing. Ubud memiliki keunggulan dibidang wellness, seperti kegiatan yoga, meditarisi dan retreat. Ubud itu memiliki brand wellness, maka itu yang akan diberikan kepada wisatawan domestik sekarang ini. Lalu masalah harga, itu tergantung dari masing-masing hotel karena di masa sulit ini tidak akan bisa menjual seperti sebelum pandemic. Harga kamar menyesesuaikan untuk domestic. Setiap property memiliki kebijakam masing-masing. Ada yang menurunkan harga, namun dibarengi dengan pengurangan harga amenities di dalam kamar, tetapi ada pula villa yang menjaga harga,” bebernya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us