Menarik dan penuh persaudaraan. Tim Yustisi Denpasar kembali memberikan bantuan sembako kepada pelanggar Protokol Kesehatan (Prokes). Cara humanis itu ditempuh sebagai upaya untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan prokes di masa pandemi Covid-19. Menerapkan prokes, menjalakan pola hidup bersih serta menjaga kesehatan dapat mencegah penularah dari segala virus. “Kesadaran masyarakat dalam menjalani hidup dengan penerapan prokes terus kami lakukan, dengan harapan bisa mengubah prilaku masyarakat untuk taat prokes,” kata Kasatpol PP Kota Denpasar I Dewa Gede Anom Sayoga disela-sela penertiban prokes Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Selasa (10/8).
Penertiban untuk membuat masyarakat sadar taat prokes dilakukan dengan cara melaksanakan penertiban prokes PPKM Level 4 di berbagai titik di wilayah Kota Denpasar. Kali ini bersama Tim Yustisi Kota Denpasar dengan melaksanakan
penertiban PPKM Level 4 di Simpang Jalan Gunung Galunggung – Jalan Cokroaminoto Desa Ubung Kaja Kecamatan Denpasar Utara. “Pada penertiban kali ini, Tim Yustisi menjaring 8 orang pelanggar prokes. Sebanyak 1 orang didenda di tempat karena tidak menggunakan masker dan 7 orang diberikan pembinaan karena salah menggunakan masker,” paparnya.
Menariknya para pelanggar yang didenda maupun yang diberikan pembinaan dalam penertiban ini juga mendapat bantuan sembako. Langkah ini dilakukan untuk mengingatkan mereka agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. “Dengan cara itu mereka diharapkan ada rasa sadar atas kesalahannya. Setelah sadar para pelanggar tidak melanggar kembali,” ungkap Sayoga.
Sayoga memgatakan, kegiatan ini merupakan penertiban secara humanis, karena sampai kapan pun pelanggar itu akan mengingat tentang kesalahanya. “Kalau berdasar pengakuan mereka (para pelanggar prokes), tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Mereka mengaku sadar pentingnya menerapkan prokes untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Dalam penertiban ini, pihaknya juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemi covid 19 dan yang melakukan isolasi mandiri. “Langkah ini untuk meringankan beban masyarakat serta mengantipasi agar yang isolasi mandiri tidak keluar rumah untuk membeli stok makanan,” jelasnya.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mentaati prokes, Sayoga berharap pandemi ini cepat berlalu dan perekonomian masyarakat bisa kembali normal. “Bersamaan dengan itu, kami juga menghibau warga untuk selalu menjalakan 6 M yaitu, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama,” tutupnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *