Opening Ceremony Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 berlangsung di Bali Internasional Convention Center (BICC) Nusa Dua, Kamis (16/6). BBTF ke-8 ini dibuka Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani ini diikuti 273 buyer dari 30 negara. “Hari ini sangat berbeda dari tahun lalu. Saya optimis tahun ini, tahun kebangkitan kembali kepariwisataan Bali dan Indonesia,” kata Rizki Handayani saat memberi sambutan mewakili Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif RI.
Rizki Handayani menyampaikan, kebijakan pariwisata kedepannya adalah yang berbasis quality tourism dimana Bali memiliki seluruh komponen untuk mewujudkan quality tourism tersebut baik dari produk yang ada seperti wellness tourism, culture tourism dan eco tourism. Dukungan dari berbagai stakeholder juga menjadi sangat penting dalam pengembangan pariwisata. “Perlu dibuat narasi-narasi baru tentang destinasi wisata di Bali serta perlu diselenggarakan event-event seperti olahraga maupun seni budaya untuk menarik minat wisatawan datang ke Bali”, jelasnya.
Rizki Handayani menegaskan, kebijakan pariwisata kedepannya adalah yang berbasis quality tourism dimana Bali memiliki seluruh komponen untuk mewujudkan quality tourism tersebut baik dari produk yang ada seperti wellness tourism, culture tourism dan eco tourism. Dukungan dari berbagai stakeholder juga menjadi sangat penting dalam pengembangan pariwisata. “Perlu dibuat narasi-narasi baru tentang destinasi wisata di Bali serta perlu diselenggarakan event-event seperti olahraga maupun seni budaya untuk menarik minat wisatawan datang ke Bali,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali (Tjok Bagus Pemayun) menyampaikan, Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan penataan ulang terhadap setiap potensi yang dimiliki Bali baik terhadap Manusianya, Alam dan Budaya secara seimbang baik sekala maupun niskala demi terwujudnya pariwisata yang berkualitas. “BBTF kali ini menunjukan pelaku pariwisata bekerja keras dan tahan banting, tangguh tahan dari berbagai cobaan, baik berupa bencana alam atau pandemi. Kerjasama pelaku pariwisata bersama pemerintah yang baik, sehingga Bali bisa keluar dari krisis pandemic ini,” ucapnya.
Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu menyampaikan berbagai regulasi atau kebijakan Keimigrasian telah dikeluarkan pemerintah untuk membantu pemulihan perekonomian salah satunya dengan mengeluarkan Visa kunjungan Khusus berwisata bagi 72 Negara serta bebas Visa bagi 9 Negara anggota ASEAN. Terkait kedatangan pesawat dari luar negeri ke Bali pada khususnya terdapat peningkatan yang signifikan setiap bulannya. “Dengan dibukanya pintu gerbang pariwisata pasti akan memiliki dampak terhadap sosial dan budaya Bali. Untuk itu diperlukan konsistensi kita dalam mempertahankan dan memperkenalkan kearifan lokal Bali kepada masyarakat internasional,” tegasnya.
Ketua Komite BBTF 2022, I Putu Winastra menyampaikan BBTF ke-8 yang diselenggarakan pada tanggal 14 – 17 Juni 2022 ini, mendapat respon positif dari berbagai kalangan pelaku industri pariwisata baik dalam dan luar negeri. Sektor penyedia akomodasi, perjalanan, atraksi dan instansi pemerintahan bidang pariwisata di luar Bali turut ambil kesempatan pamerkan potensi daerah masing-masing, dimana tahun ini ada 183 sellers baik dari Bali serta Indonesia secara keseluruhan dan 270 buyers dari 30 negara ikut meramaikan BBTF tahun ini. Negara paling banyak berasal dari Australia, India, France, Philippines, UK, Emirates diikuti oleh German, Nigeria, US, Netherlands dan Asia secara keseluruhan.
BBTF kali ini berbeda kami tampilan dari sisi tema, ktrena selama 2 tahun terkena pandemi “Balancing Harmony. Buyer datang dari mancanegara. “BBTF ke-8 Tahun 2022 dengan tema “Balancing in Harmony” dilaksanakan sebagai upaya merespon arahan pemerintah untuk fokus tidak hanya pada pencapaian jumlah turis, namun ‘quality of spending’ wisatawan serta sustainable environment terhadap desa wisata yang sesuai CHSE,” tutup Putu Winastra yang jiga Ketua ASITA itu. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *