Bagai pasukan tempur saja. Kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana (BEM FH Unud) dengan Sekaa Teruna Citta Dharma Desa Adat Ole, Banjar Dinas Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan mampu menciptakan lingkungan bersih dan asri. Kesriusan BEM FH Unud ini seakan membius semangat para genertasi muda di desa pejuang itu untuk menciptakan lingkungan bebas dari sampah plastik. “Desa Adat Ole merupakan program desa binaan kami,” kata Ketua Panitia Desa Binaan, Kadek Mahesa Gunadi saat bersih-bersih, Minggu (5/9).
Aksi bersih-bersi itu dilaksanakan di areal desa, termasuk di areal sungai. Para mahasiswa itu, juga mempelopori pemasangan trash walker atau jaring sampah di sungai yang ada di desa tersebut. Jaring sampah ini merupakan hasil dari swadaya mahasiswa. Sementara sekaa teruna membagi dirinya untuk menjaga dan membersihkan jaring dari sampah sungai. “Pemasangan alat ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah di aliran sungai. Dengan pemasangan alat ini, akan mengurangi sampah di aliran sungai” ungkapnya..
Dalam rangkaian desa binaan ini, tidak hanya melakukan pemasangan jaring, tetapi juga telah mendampingi dalam pembuatan pararem (aturan) pengelolaan sampah berbasis sumber yang saat ini sedang disusun. “Kami mendampingi pembuatan pararem
pengelolaan sampah berbasis sumber, karena hukum dapat dijadikan social engineering
(rekayasa sosial) untuk menguah kebiasaan masyarakat menjadi lebih baik” ucapnya.
Ketua BEM FH Unud, Gilbert Kurniawan Oja berharap kegiatan ini bisa menyadarkan
masyarakat khususnya para pemuda agar lebih peduli terhadap lingkungan. Masyarakat, utamanya masyarakat Desa Adat Ole diharapkan agar senantiasa merawat fasilitas yang disediakan, sehingga kedepannya fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan maksimal. “Semoga apa yang kami lakukan dapat membangkitkan semangat pemuda agar lebih peduli terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Ketua Sekaa Teruna, Yogi mengaku kegiatan ini tak hanya untuk menciptakan lingkungan yang bersih, juga sebagai ajang bersosialisasi, antara sesama pemuda juga dengan para mahasiswa. “Kami sudah membuat piket yang akan memberishkan jaring itu. Kami juga akan secara rutin mnelakukan kegiatan bersih lingkungan utamanya membersihkan sampah plastik,” ucapnya.
Pada akhir kegiatan Bendesa Adat Ole, I Wayan Sunitia Mertha merespons pemasangan
jaring di sungai. “Kami sangat berterimakasih atas perhatian adik-adik mahasiswa terhadap desa kami, semoga dengan adanya alat ini sampah di sungai menjadi berkurang. Kami sudah sangkep untuk membahas pararem yang diusulkam para mahasiswa,,” ujarnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *