Sekitar 10 bulan masa pandemi Covid-19, wisatawan yang datang ke Bali Bird Park hanya didominasi masyarakat lokal Bali dan domestik nasional serta turis asing yang sudah tinggal di Bali atau belum kembali ke negaranya. Walau demikian, semua jenis burung yang ada termasuk yang langka masih tetap sehat dan terjaga dengan baik. “Kami selalu merawat dan memelihara burung-burung ini dengan baik. Makan dan kesehatannya pasti terjamin, karena itu dilakukan oleh petugas yang memang ahli di bidangnya” kata General Manager, Pande Suastika, belum lama ini.
Sejak virus corona mewabah di pulau dewata, kunjungan wisatawan langsung turun, bahkan Daya Tarik Wisata (DTW) yang mengandalkan keunikan ratusan species burung dan taman yang menyerupai habitat beragam jenis burung itu sempat tidak beroperasi, mengikuti instruksi pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Setelah Bali menerapkan tatanan kehidupan era baru (new normal), Taman Burung yang beralamat di Jalan Serma Cok Ngurah Gambir Singapadu, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar buka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Walau menurunnya kunjungan, burung-burung yang menjadi daya tarik utama itu tetap dijaga populasinya, dengan cara memberikan makan yang teratur, substitusi pakan tanpa mengurangi nilai gizi dan tetap menjaga kesehatannya. Jenis pakan aneka burung yang ada, diantaranya buah-buahan, sayuran, daging, dan ulat. “Kami membeli pakan langsung ke pedagang dan ke petani secara langsung. Disamping itu, swasembada pakan yaitu taman tanaman yang menjadi pakan utama juga,” jelas Pande.
Selain membeli, beberapa pakan burung juga merupakan sumbangan dari Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI). Selain itu Masyarakat sekitarnya juga sangat peduli, sehingga ada yang menyumbangkan pakan unggas. “Pakan itu yang pasti mengandung gizi yang berimbang, banyak vitamin dan kami tetap mengedepakan suasana pendukung, (encloser). Kami juga menyiapkan dokter khusus untuk menjaga kesehatan 1100 burung dengan 200-an spicies yang ada,” ungkap pria kalem ini.
Untuk penerapan protokol kesehatan, pihaknya menyiapkan petugas internal yang bertanggung jawab atas itu, dan yang pasti sesuai aturan dari pemerintah. Hal ini untuk meyakinkan para wisatawan, kalau berkunjung ke Bali Bird Park pasti aman. Saat ini, ada kunjungan rata-rata 500 orang per hari. Pengunjung itu, kebanyakan masyarakat Bali dan nusantara. “Nah, saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa – Bali, kami belum berani memastikan jumlah kunjungan itu,” tutupnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *