Berharap Awal Desember Pariwisata Internasional Dibuka

Berharap Awal Desember Pariwisata Internasional Dibuka

Ketika ada kabar, akhir tahun 2020 border penerbangan internasional akan dibuka para pelaku pariwisata tampak tersenyum senang. Sebab, dengan dibukanya border mancanegara itu maka akan membuka peluang wisatawan mancanegara akan bersisata ke Indonesia dan Bali khususnya. “Kami sih berharap border internasional dibuka pada akhir tahun ini, sehingga ada optimisme di pariwisata. Jujur, kalau border tidak dibuka, kami dipariwisata tidak ada kerja,” kata General Manager Purana Ubud, Ketut Warasana, Selasa (24/11).

Walau wisatawan domestik sudah dibuka sejak 31 Juli 2020 lalu, namun dirinya agak sulit memgggriring wisatawan domestik berwisata ke Ubud. Kalau pun ada, wisatawan nusantara itu hanya stay satu malam saja, besoknya sudah menuju ke daerah lain. Maka itu, pada saat weekend, kunjungan wisatawan belum terasa. “Makanya, border internasional dibuka saja, sehingga ada kepercayaan dan keyakinan bahwa pariwisata Bali masih hidup,” sebut pria asal Singaraja ini penuh harap.

Komite Ubud Hotel Association (UHA) ini kemudian mengusulkan, coba saja buat formasi border akan dibuka pada tanggal sekian, maka akan ada bokingan. Hal itu, sama seperti rencana membuka pariwisata internasional pada 11 September 2020 lalu, langsung ada banyak order. Tetapi, setelah batal, seketika itu pula para wisatawan melakukan cancel. “Kalau pariwisata internasional dibuka, kami sudah melakukan persiapan, termasuk penerapan Pratokol Kesehatan (Prokes). Bahkan, Purana telah memnpersiapkan penjemputan ke airport dengan mobil yang sudah prokes,” ungkapnya serius.

Sejak pemerintah Provinsi Bali menerapkan tatanan kehidupan Bali Era Baru sejak 9 Juli lalu, Purana Hotel sudah menerapkannnya. Bahkan, belakangan menerapkan tatanan kehidupan Bali Era Baru juga dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan, dengan menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer dan alat pengukur badan. Selain wajib memakai masker, areal hotel juga dilakukan pembersihan dengan disinfectan secara rutin. Hal itu untuk menciptakan areal hotel bersih dan aman. “Kami menerapkan prokes termasuk di kamar,” imbuhnya.

Pria yang aktif dalam organisasi Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) ini lalu berharap, dengan dibukanya Daya Tarik Wisata (DTW) Monkey Forest pada 5 November 2020 kemarin, Ubud akan mulai ada kehidupan, sehingga akan berimbas kepada isian hotel. Wisatawan yang jalan-jalan ke Monkey Forest,maka akan menginap 1 malam di hotel yang ada di desa internasional ini. “Semisal, pariwisata internasional dibuka 5 Desember 2020, maka pada 2021 pariwisata Bali akan menggeliat. Jangan pesimis, lihat saja ada beberapa negara yang sudah dibuka. Semoga saja vaksin sudah disebar, maka pariwisata internasional segera dibuka,” tegas Warasana. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us