Berwisata di Bali, memang ada banyak pilihan hotel sebagai tempat menginap. Tetapi, Blue Karma Dijiwa Seminyak yang menawarkan berbagai keunggulan, sehingga mampu menciptakan pengalaman menarik selama berwisata di Pulau Dewaya. Blue Karma yang berada di bawah manajeman Dijiwa Sanctuaries berlokasi di Jalan Raya Seminyak, Gang Bima No.2 Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Lokasinya sangat dekat kawasan wisata Pantai Kuta dan Legian, tempat hiburan, shoping mall serta berjarak sekitar 15 menit dari dan ke Ngurah Rai International Airport.

Blue Karma Dijiwa Seminyak merupakan hotel bintang 4 yang memiliki 16 kamar, dengan 3 tipe, yaitu ada One bedroom suite, One bedroom suite with private pool dan Two bedroom private pool villa. Fasilitasnya juga lengkap, seperti restaurant, spa, gym dan yoga shala. Semua fasilitas itu, bisa dinikamati oleh para wisatawan, sehingga tidak perlu kemana-mana lagi untuk melakukan sebuah aktivitas. “Kami melayani para tamu dengan sepenuh hati. Nah, di masa pandemi, kami tetap memberikan pelayanan maksimal dengan melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes),” kata Chief Operating Officer (COO) Dijiwa Sanctuaries, Gede Udiyana, Rabu (19/5).

Selama pandemi, Blue Karma Dijiwa Seminyak tidak pernah tutup dan selalu siap menerima tamu. Para pelanggan bisa menikmati hotel pilihannya, kapan saja. Hotel ini juga telah melaksanakan tatanan kehidupan era baru serta menerapkan prokes sesuai anjuran pemerintah. Bahkan telah mengantongi sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk memberikan rasa nyaman pada setiap tamu. “Setelah pandemi ini, wisatawan lokal dan expatriat yang lebih banyak menginap di Blue Karma Dijiwa Seminyak, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dari sebelum pandemi,” ucapnya bangga.

Untuk memikat para pelanggan, saat ini, Blue Karma Dijiwa Seminyak menawarkan harga promo selama pandemi yaitu menginap mulai dengan harga Rp 750,000 net per malam sudah termasuk sarapan pagi. Sewa mingguan dan bulanan juga tersedia dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari Rp 3.500.000 untuksewamingguan dan Rp 7.000.000 untuk sewa bulanan. “Kami menawarkan paket-paket menginapo yang sangat terjangkau untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan ataupun masyarakat untuk tinggal di hotel,” aku Gede Udiyana polos.

Saat ini, okupansi hotel masih dibawah 5%. Karena itu, staff dan karyawan dipekerjakan secara bergilir mengingat hotel tidak full beroperasi. Disamping itu, juga untuk menghemat biaya operational, serta untuk menjaga maintenance dan kebersihan hotel. Walau ada rencana bakal dibuka border Juli 2021 ini, okopansi hotel belum juga ada perubahan yang signifikan. Padahal, menjelang libur Lebaran sempat ada bokingan, tetapi setelah adanya larangan mudik berpengaruh pula terhadap kunjungan tamu. Beberapa tamu yang sudah confirm menginap terpaksa membatalkan kunjungan ke Bali karena larangan mudik ini. “Kami berharap border tetap dibuka Juli 2021 nanti, sehingga menjadi harapan untuk mendapatkan wisatawan,” ujarnya. (BTN/bud)