Pariwisata merupakan lokomotif penggerak sektor perekonomian lainnya. Itu artinya, begitu vitalnya peran sektor pariwisata bagi kehidupan masyarakat. “Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk saling bahu membahu, menumbuhkan kreativitas untuk membangun sektor pariwisata ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Dispar, Putu Oka Sastra, SP.,MMA pada kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat, Basic Safety Training (BST) Kapal Niaga dan Safety Awareness Training (SAT) Angkatan VIII Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Senin (26/9).

Diklat pengabdian masyarakat yang dimulai dari 26 September hingga 5 Oktober 2022 ini merupakan buah kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pariwisata dengan PIP Semarang untuk memberikan pelayanan dalam pengembangan sumber daya manusia. “Hal ini sangat bagus untuk meningkatkan skill maupun kesiapan dalam memberikan pelayanan di bidang kemaritiman,” ucap Oka Sastra pada diklat yang bertempat di Manajemen Pariwisata Indonesia (Mapindo) Cabang Singaraja.

Manajer Program Diklat Ketrampilan Pelaut Vega Fonsula Andromeda mengatakan, sebagai salah satu tugas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Selain pendidikan dan penelitian, civitas PIP Semarang melaksanakan proses pengabdian masyarakat dalam berbagai bentuk sesuai amanat Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. “Tujuan diklat pemberdayaan masyarakat ini adalah bagaimana kita meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat khususnya yang berkaitan dengan perhubungan atau transportasi laut,” katanya.

Kesadaran kita dalam berbudaya keselamatan masih kurang, maka diklat ini dipandang perlu dan penting dilaksanakan untuk membudayakan keselamatan, disamping juga keamanan. “Hal ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta untuk meningkatkan kompetensi dan skill sumber daya manusia khususnya di Buleleng.” jelasnya.

Hadir pada kesempatan ini, para Kepala Bidang (Kabid) lingkup Dispar Buleleng, Manajer Operasional Mapindo Cabang Singaraja Priscilla Dwi Wulandari dan para peserta Diklat. Acara juga ditandai dengan penyematan kalung tanda peserta dan sesi foto bersama. (BTN/bud)