Bupati Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, H. Sukamta melakukan studi tiru di Kabupaten Gianyar. Rombongan Bupati tanah Laut itu diterima Wakil Bupati (Wabup) Gianyar Anak Agung Gde Mayun didampingi Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat I Ketut Mudana dan Ketua PHDI Kabupaten Gianyar I Wayan Ardana di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, Selasa (25/10). Kunjungan tersebut dilakukan terkait keberhasilan Kabupaten Gianyar dalam menerapkan pembinaan dan pembelajaran kepada Penyuluh Agama Hindu dan toleransi antar umat beragama.
Bupati H. Sukamta mengatakan, jumlah penduduk yang beragama Hindu di daerahnya mencapai 3228 orang yang mejadi pemeluk agama terbesar kedua di Kabupaten Tanah Laut. Mereka mayoritas berasal dari Bali yang bertransmigrasi ke Kalimantan. “Makanya saya antar ke Bali, mungkin mau melihat kampung halamannya karena mulai lahir belum pernah ke kampung halaman,” ujar H. Sukamta.
Masyarakat Hindu yang ada di Tanah Laut sangat besar kontribusinya dalam pembangunan dan perkembangan di Kabupaten Tanah Laut. Selain itu, melihat Kabupaten Tanah Laut sebagai miniatur Indonesia yang memiliki banyak agama dan suku. Hampir sama dengan Kabupaten Gianyar yang masyarakatnya penuh dengan toleransi antar umat beragama, sehingga tidak salah untuk memilih Kabupaten Gianyar menjadi lokus kunjungannya.
Wabup Agung Mayun menyambut baik kunjungan yang dilakukan oleh Bupati Tanah Laut beserta rombongan penyuluh agama Hindu yang melakukan kunjungan ke Kabupaten Gianyar. Sebagai kabupaten yang masyarakatnya beraneka ragam, Kabupaten Gianyar menjadikan toleransi antar umat beragama dan kerukunan sebagai salah satu acuan dalam pembangun di Kabupaten Gianyar. Dalam membangun kerukunan antarumat beragama perlu melibatkan peserta lintas agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kodim, Polres, BNN, dan kalangan akademisi.
Selain dikenal dengan toleransi antar umat beragama, Kabupaten Gianyar juga dikenal dengan pariwisata terutama di Daerah Ubud. Dimana Kabupaten Gianyar sebagai pencetus pariwisata pertama kali pada tahun 1931 dengan mengirimkan Duta Kesenian Bali ke Paris yang menjadi cikal bakal pariwisata khususnya Bali dan Indonesia. “Dari situ Bali terkenal hingga sekarang,” ujar Wabup Agung Mayun. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *