Deklarasi IWSPA REBORN in Bali and Beyond

Deklarasi IWSPA REBORN in Bali and Beyond

Pariwisata Indonesia bangkit kembali setelah dihantam pandemic Covid-19. Atraksi dan ativitas pariwisata juga turut bangkit, tak terkecuali Wellness Tourism di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan kegiatan Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA) Reborn – Empowering Ethnowellness Nusantara di Kantor Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali,, Jumat (7/10). “Kegiatan ini, untuk menetapkan titik awal kebangkitan kembali Wellness Tourism,” kata Ketua Umum Wellness & Healthcare Association, Dra. Agnes LourdaHutagalung, CONFEC, ITEC, CIBTAC, BABTAC, DiplomArom, WM, CIDESCO.

Untuk kebangkitan Wellness Tourism di Indonesia, Bali dipilih sebagai Pilot Project dari Wellness Tourism di Indonesia secara keseluruhan. Kegiatan ini digelar IWSPA bekerja sama dengan Wellness and Healthcare Entrepreneur Association (WHEA), Indonesia Wellness Master Association (IWMA), Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA), dan Konsil Kedokteran Indonesia. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan dilakukan antara IWSPA, WHEA dengan IWMA, MAKN, IAMRA, Konsul Kedokteran Indonesia.

Kesepakatan kerjasama itu mencakup penciptaan fasilitas Ethnowellness spa berkonsep Nusantara meliputi semua dimensi wellness sesuai standar usaha yang berlaku, penyelenggaraan “Training & Certification” bagi praktisi atau terapis spa, melakukan berbagai upaya memasarkan “Ethnowellness Nusantara” di dalam dan di luar negeri, menyediakan berbagai paket wisata bernafaskan “Ethnowellness” berisikan “training & certification” digabung paket wisata di Indonesia, mempromosikan Ethnowellness Nusantara ketingkat dunia dan mempromosikan Ethnowellness Nusantara kepada pekerja medis di Indonesia.

Keseluruhan kesepakatan bersama ini dibuat dengan tujuan utama membawa Indonesia dengan budayanya, khususnya di bidang Wellness & Spa, untuk “Pulih Bersama, Tumbuh Bersama, Hidup Bersama, Berkembang Bersama, Kuat Bersama dan Manfaat Bersama” dalam upaya memantapkan posisi Indonesia sebagai “Wellness Tourism Destination” terbaik di dunia.

“Ethnowellness Nusantara ini dapat dijabarkan sebagai langkah yang terintegrasi dan berkelanjutan dari berbagai pemangku kepentingan dibidang wellness di Indonesia yang mengangkat warisan leluhur dari berbagai ethnik terkait dengan bidang wellness secara menyeluruh,” paparnya.

Langkah-langkah yang akan diambil dimulai dengan melakukan ‘training & certfication’ secara masif sehingga therapist di Bali sebagai ‘Pilot Project’ mendapatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, serta kecintaan pada “Ethnowellness Nusantara”, sekaligus membekali therapist dengan kemampuan yang mumpuni untuk mengikuti sertifikasi, mengingat selama 2 tahun lebih masa pandemi, mayoritas (jika tidak keseluruhan) sertifikat yang dipegang para therapist telah kadaluwarsa.

Sertifikasi dan Re-Sertifikasi ini akan mendukung para therapist dan lembaga usaha yang ada untuk dapat kembali bekerja dan beroperasi sesuai dengan standar yang dibutuhkan, serta memampukan keseluruhan “Wellness Tourism” yang ada di Indonesia untuk bangkit lebih cepat, bangkit lebih kuat. “Program training yang dilakukan akan mengajarkan keseluruhan materi terkait wellness, dengan modul dan kurikum yang dirancang khusus dan lengkap, bahkan lebih lengkap dari berbagai sertifikasi yang sudah ada, sehingga sertifikasi Ethnowellness ini dapat menjadi patokan standar untuk semua therapist yang ada,” jelasnya.

Keberadaan Lembaga Sertifikasi Therapist (LST) dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) yang terkoordinasi secara menyeluruh di bawah asosiasi-asosiasi tersebut, akan mendukung keseluruhan program kerja yang akan dijalankan. “Target kami untuk memberikan Training & Certification sebanyak 10 ribu tenaga therapists sebagai upaya menciptakan kuality tourism masyarakat. Hal ini, penting agar melakukan Standard Operational Procedure (SOP) yang benar. Bagi yang telah melakukan traning, akan mendapat pin sebagai bukti telah bersertifikat sebagai sebuah kebanggaan,” ucapnya..

Ketua Umum WHEA, Drs. Luther Barrungmengatakan, hari ini kita dapat berkumpul menghadiri acara Deklarasi IWSPA REBORN in Bali and Beyond mengusung tema Ethnowellness Nusantara. “Kami atas nama penyelenggara mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, terutama kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, A.Par.,MM yang sejak awal mula sangat antusias membantu kegiatan ini agar segera terselenggara, hingga memberikan tempat ini sebagai venue hari ini,” ucapnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan, Ethnowellness ini bagus sekali diterapkan saat ini. Mengingat saat ini, memasuki tatanan kehidupan era baru, khusus pariwisata, para wisatawan yang datang ke Bali tentu ingin merasa aman, sehat, melalui Ethnowellness. “Kami berharap, wisatawan nantinya tidak hanya melihat keindahan alam Bali, namun juga melihat bagian dari budaya dari Ethnowellnes ini,” harapnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us