Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar menggelar high level meeting guna koordinasi pengendalian inflasi dalam rangka pemulihan ekonomi di masa pandemi. Rapat dibuka Wakil Walikota (Wawali), Kadek Agus Arya Wibawa di Ruang Praja Utama, Kantor Walikota Denpasar, Rabu (23/6). Rapat dihadiri Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, AA. Gde Risnawan sebagai moderator, Perwakilan Bank Indonesia, BPS Denpasar, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta instansi terkait.
Wawali, Agus Arya Wibawa mengatakan, rapat ini bertujuan untuk melakukan upaya-upaya pengendalian dan menekan inflasi di masa pandemi. Adapun berbagai upaya yang telah dilaksanakan Pemerinta Kota (Pemkot) Denpasar, diantaranya melakukan berkoordinasi dengan Bulog, PPI, Pertamina serta pihak terkait lainnya dalam upaya menjaga stok barang serta stabilitas harga.
Melakukan Operasi Pasar hingga menjaga kualitas pangan yang dijual dengan melaksanakan pengecekan bekerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). “Kami telah mempersiapkan berbagai program guna menjaga stabilitas harga di pasaran, tentunya dengan berbagai kerjasama dan komunikasi lintas sektoral melalui TPID Denpasar diharapkan inflasi yang terjadi di masa pandemi bisa dikendalikan,” paparnya.
Wawali Arya Wibawa mengatakan, berbagai langkah telah dilakukan untuk menekan inflasi dan menjaga kestabilan harga. Pertama TPID Kota Denpasar setiap saat melakukan pemantauan harga langsung ke pasar tradisional hingga pasar modern. “Kami terus memonitoring harga melalui komunikasi dan koordinasi yang semakin bersinergi dengan seluruh anggota TPID, sehingga kedepan dapat mencegah melonjaknya harga pasar dan dapat menjaga stabilitas harga mengingat di masa pandemi daya beli masyarakat menurun,” paparnya.
Sementara Kabag Perekonomian dan SDA, Made Saryawan menyampaikan, perkiraan persediaan pangan seperti beras, cabai dan bawang merah tahun ini masih dapat memenuhi kebutuhan pasar. Sedangkan ketersediaan berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti daging dan telur di Denpasar juga sudah cukup dan aman. Dengan komunikasi yang intensif dari semua pihak diharapkan mampu menjaga stabilitas harga sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi.
Tujuan pelaksanaan rapat ini guna memastikan stabilitas harga sekaligus memulihkan kondisi perekonomian yang tengah diterpa ujian akibat pandemi Covid 19. “Meskipun di masa pandemi dengan berbagai strategi pemulihan ekonomi telah dilaksanakan dengan harapan perekonomian di Kota Denpasar agar bisa tumbuh positif,” ujarnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *