Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan “Sosialisi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021” dengan tema “Indonesia Bangkit” di Desa Mas, Kampung Wisata Banjar Tarukan Ubud, Gianyar, Bali. Wisata Banjar Tarukan ini merupakan Perkampungan seniman ubud yang memiliki potensi besar dalam bidang seni dan budaya yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri. “AJang ini sebagai upaya untuk mendorong desa-desa wisata berbenah dan turut serta untuk mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang bertujuan untuk membangkitkan perekonomian sector wisata di Indonesia,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, Rabu (26/5).
Acara promosi ini dilakukan oleh Menpsrekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama Baim Wong selaku Public Figure sekaligus Content Creator serta Yudist Ardhana selaku Key Opinion Leader. Acara dihadiri Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Camat Ubud, Kepala Desa Mas, Ubud dan KOL kota Bali.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakan oleh Kemenparekraf dengan mengangkat tema “Indonesia Bangkit”. Ajang ini sebagai salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakkan. Dengan mengangkat tema “Indonesia Bangkit” program ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”. Rangkaian Sosialisi acara Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 akan dimulai pada tanggal 22 Mei 2021 sampai 25 Juni 2021.
Banjar dengan sebutan ‘Tarukan Tourism Village’ dipersiapkan sebagai objek wisata dengan penataan lingkungan yang sedemikian rupa. Bangunan balai banjar dihiasi dengan relief yang sangat indah model satu-satunya di Bali. Masyarakat setempat sejak tahun 1970 mampu menampilkan seni drama yang pentas hingga ke Jakarta sebagai Duta Bali. Desa Mas, Kampung Wisata Banjar Tarukan Ubud Bali memiliki pemandangan persawahan dan kegiatan wisata alam di kawasan Rapuan yang disukung oleh wisatawan mancanegara. Sebuah acara yang menggabungkan kekuatan sosial media dan media mainstream, diisi dengan kegiatan kunjungan menjelajah desa wisata yang sudah berkembang maupun berkelanjutan di daerah regional dan dilaksanakan dengan mengikuti protokol Kesehatan
Desa Mas, Kampung Wisata Banjar di Ubud dipilih dalam kegiatan sosialisasi ini karena Desa Mas dikenal sebagai desa pemahat tertua yang sudah ada sejak tahun 1930 dan terkenal di pasar Eropa. Ini merupakan salah satu daya tarik wisata bagi wisatawan internasional. Selain kriya berupa karya seni pahat, di Desa Mas juga memiliki daya tarik dibidang produk kreatif lainnya, seperti batik dan karya seni lainnya. Desa ini secara digital juga berkembang karena desa ini memiliki website dan youtube mengenai informasi kegiatan di desa wisata, sehingga bisa menjadi preferensi bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Selain itu, juga banyak tersedia homestay, yang sering kali digunakan bagai volunteer kemanusiaan seluruh dunia dari Eropa hingga Amerika.
Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, ajang ini merupakan upaya untuk mendorong desa-desa wisata berbenah dan turut serta untuk mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang bertujuan untuk membangkitkan perekonomian sector wisata di Indonesia. “Anugerah Desa Wisata sebagai program unggulan dan program andalan masyarakat untuk pelaku wisata di Indonesia. Desa wisata menjadi cerminan kebangkitan ekonomi di tengah hantaman pandemic Covid-19 yang juga berimbas pada ekonomi dan wisata,” ujarnya.
Sandiaga Uno menegaskan, acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengkampanyekan program “Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021” agar dari 57.000 desa di seluruh Indonesia yang memiliki daya tarik wisata tergerak untuk mendaftarkan desanya ke dalam program “Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021”.
Dari 9 Desa yang dikunjungi Menparekraf dan Public Figure memiliki tujuan memberikan acuan contoh dan motivasi desa lainnya yang ada diseluruh Indonesia untuk ikut serta mendaftarkan dan berkompetisi untuk menjadikan desa mereka sebagai Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”. Tidak hanya itu kegiatan ini juga bisa membangun motivasi bagi pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata.
Calon desa pendaftar juga tidak hanya bagi desa yang baru, melainkan desa wisata rintisan, berkembang dan maju yang belum mendaftarkan desanya juga bisa mengikuti program ini. Dengan adanya “Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021” Target tahun 2021 Kemenparekraf dapat mencatat setidaknya lebih dari 700 desa wisata yang masuk ke dalam data Desa Wisata Indonesia.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 mengusung 7 kategori penilaian bagi desa wisata pendaftar, diantaranya; CHSE, Desa Digital, Souvenir (Kuliner, Fesyen, Kriya), Daya Tarik Wisata (Alam, Budaya, Buatan), Konten Kreatif, Homestay dan Toilet. Kategori tersebut diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diikuti oleh semua desa di Indonesia.
Asdapu proses pelaksanaan kegiatan yaitu Promosi (30 April – 25 Juni 2021), Registrasi Online (7 Mei 2021 – 26 Juni 2021), Promosi Regional (20 Mei 2021 – 24 Juni 2021), Kurasi (28 Juni 2021 – 2 Juli 2021) dan Pembekalan atau Workshop (5 Juli 2021 – 16 Juli 2021 (Online) kegiatan ini dilakukan untuk mempertajam pemahaman mengenai syarat dan ketentuan kategori dan juga sarana edukasi CHSE, Penentuan 50 Desa terbaik (16 Agt 2021 – 20 Agt 2021) dewan juri akan menentukan 500 desa sebagai nominasi, dan akan dipilih 50 desa terbaik, yang nantinya akan dilakukan visitasi/verifikasi oleh Menparekraf dan perwakilan dari dewan juri.
Selanjutnya program Visit (23 Agt 2021 – 12 Nov 2021) masing masing dari 50 Desa akan mempresentasikan keunggulan desa masing-maisng sesuai dengan kategori penilaian dan akan di lakulan penilaian langsung oleh Menparekraf dan Perwakilan Juri dan Penentuan 10 Besar (15 Nov 2021 – 19 Nov 2021) penentuan 10 besar desa wisata dilakukan berdasarkan skor penilaian yang didapat setelah visitasi/verifikasi, Penentuan 4 Besar (22 Nov – 3 Des 2021) dilakukan penilaian kembali oleh dewan juri untuk memilih 4 desa terbaik dan juga voting oleh masyarakat untuk memilih 1 desa terfavorit lewat media sosial dan Malam Puncak (7 Des 2021) pengumuman 4 desa terbaik dan 1 desa terfavorit akan diumumkan sebagai Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *