Digelar Sebulan Penuh, Ada Apa Saja di BBB Ke-5?

Digelar Sebulan Penuh, Ada Apa Saja di BBB Ke-5?

Bulan Bahasa Bali (BBB) ke-5 dibuka dengan prosesi Sesolahan (pergelaran) Sandhya Githa di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu (1/2) pukul 09.00 Wita. Gubernur Bali Wayan Koster bakal membuka hajatan sastra dan budaya Bali melalui prosesi sesolahan. “Ikon yang paling menarik dalam ajang BBB kali ini adalah penyajian masa lalu dan kekinian,” kata Kepala Bidang Sejarah dan Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali, Drs. AA Ngurah Bagawinata,MM disela-sela gladi pembukaan BBB, Selasa (31/1).

Topik yang diangkan pada BBB kali ini sangat menarik, yakni masa lalu yang menghadirkan nyurat lontar dengan pengrupak di atas lontar. Sedangkan yang baru, yakni lompatan teknologi dengan keyboard aksara Bali. Masa lalu dan masa kini ini akan digelar secara berdampingan. “Bapak Gubernur akan meninjau kegiatan masa lalu yang diterapkan oleh lelangit leluhur kita berkaitan dengan penglimbakan bahasa dan aksara Bali, begitu juga dengan teknik teknologi. Ini sudah dibuat oleh anak-anak bangsa, anak-anak krama Bali berupa keyboard aksara Bali,” ujarnya.

Festival nyurat lontar dan mengetik Bahasa Bali ini memang menjadi hal baru. Gubernur Bali akan menyaksikan festival nyurat lontar dengan pengrupak setelah pembukaan BBB ke-5 itu. Kemudian meninjau pengetikan Bahasa Bali dengan keyboard, dan meninjai Reka Aksara (Pemeran) BBB ke 5. “Masyarakat Bali bisa menyaksikan perhelatan sastra dan budaya ini melalui link YouTube Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan disiarkan secara live di Bali TV, dan bisa menenton langsung ke Taman Budaya, Art Center Provinsi Bali yang digelar sebulan penuh,” ajak Ngurah Bagawinata.

Bulan Bahasa Bali tahun 2023 mengusung tema “Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani” yang dimaknai sebagai altar pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan segenap makhluk. Selama sebulan penuh menyajikan 6 kegiatan pokok, yaitu Krialoka (Workshop), Widya Tula (Seminar), Wimbakara (Lomba), Sesolahan (Pergelaran), Reka Aksara (Pameran), dan Penganugrahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada dua tokoh khususnya dibidang sastra Bali. “Tema ini terejawantahkan dalam setiap tampilan materi,” pungkasnya.

Prosesi sesolahan Sandhya Githa disajikan oleh Sanggar Seni Kokar Bali yang mengangkat judul “Nawa Ruci” juga berangkat dari tema BBB ke-5 tersebut. Sesolahan Sandya Githa ini dikemas lebih atraktif dan menarik. Bisa jadi konsepnya sandya githa, tetapi dalam pengkemasannya mirip dengan sendratari. Meski demikian, porsi gerak tari lebih sedikit, karena harus menggunakan vocal atau suara dan menonjolkan sastra. Pola gerak dikembangkan pada posisi diam, lalu diikuti dengan bernyanyi. “Sandya Githa ini lebih banyak dikreasikan, namun tetap berpedoman pada tema “Segara Kerthi”,” ucap Ketua Sanggar Seni Kokar Bali, Ketut Darya.

Kokar menggangkat kehidupan sarwa prani, semua kehidupan di laut karena di sana tempat peleburan juga penyucian. Terbentuknya alam dan manusia dari unsur panca maha buta, sehingga pesan yang disampaikan manusia hendaknya menyayangi laut, karena berkontri besar pada manusia. “Laut, tempat pemarisuda dan amerta itu ada di laut, maka sayangi laut,” tutupnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us