Disambut Gembira, Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata

Disambut Gembira, Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata

Kalangan pariwisata Bali menyambut gembira keputusan pemerintah  melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata di Bali yang berupa objek wisata  alam, budaya, buatan, spiritual, dan desa wisata . Tempat tempat ini dibuka dengan  pengunjung maksimal 50% (lima puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat dan menggunakan Aplikasi PeduliLindungi.

Kebanyakan destinasi wisata di bali sudah mengantongi sertipikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety and Environment Sustainability) yang dikeluarkan pihak Kementerian Pariwisata serta Ekonomi Kreatif. ‘’Kuncinya memang bagaimana kita taat dan melakukan protocol kesehatans ecara benar dan serius,’’ komentar I Gusti Kompyang Pujawan MBA, mantan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Bali, Rabu (8/9). Menurutnya, pariwisata Bali hanya bisa bangkit kalau semua pihak sudah melakukan protocol kesehatan dan tingkat vaksinasi sudah tinggi. ‘’Ikuti anjuran pemerintah untuk vaksin,’’ kata dia.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengungkapkan bahwa hamper seratur persen naker pariwisata sudah divaksin. Ini tentu sangat menggembirakan. Tinggal sekarang bagaimana terus menegakkan disiplin dan memberikan kesadaran terus kepada masyarakat untuk tetap melakukan protocol kesehatan. Saat ini, hamper setiap objek wisata serta fasilitas pariwisata seperti hotel serta restoran sudah menyediakan  perangkat sanitasi elementer seperti tempat cuci tangan,  thermogun, hand sanitizer serta hal lainnya seperti sterilisasi ruangan dengan sinar UV.

‘’Saya sangat gembira dengan keputusan ini, semoga dengan disiplin kondisi ini bisa ditingkatkan lagi sehingga tidak hanya uji coba tetapi sudah permanen. Dan bandara Ngurah rai pun segera bisa dibuka untuk penerbangan internasional,’’ ujar Wayan Suta, pramuwisata berbahasa Turki yang sejak pandemic menagnggur. Dia berharaps emua pihak menjadi contoh utnuk yang lainnya dalam melakukan protocol kesehatan. ‘’Apalagi kini muncul varian varian baru sehingga penggunaan masker ganda merupakan hal yang perlu disosialisasikan terus menerus. Di samping itu, usahakan jangan berkerumun,’’ tandasnya dengan raut muka gembira.

Selain itu, kesempatan ini jangan disalahgunakan dengan bertindak melanggar protokol kesehatan. Di samping kesadaran diri, para petugas di beberapa objek wisata juga mesti tegas untuk mendisiplinkan pengunjung. Juga kepada pengusaha, jangan terlena dengan kebijakan ini. tetap berada pada jalur disiplin tinggi. ”Ini kesempatan kita untuk membuktikan bahwa masyarakat bali adalah masyarakat yang disiplin, taat dan berwawasan masa depan,” ajaknya.

Sebelumnya, Gubernur Bali sampaikan sejumlah point dalam Surat Edaran(SE) Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Corona Virus Disease 2019 dalam  tatanan kehidupan era baru di Provinsi Bali.

Berdasarkan atas Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3 Dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 Di Wilayah Jawa Dan Bali, Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Corona Virus Disease 2019 dalam  tatanan kehidupan era baru di Provinsi Bali.

Sejumlah point yang ditekankan bahwa penyebaran penularan Covid-19 di wilayah Provinsi Bali saat ini masih perlu dikendalikan dengan baik untuk mencegah meningkatnya kasus baru Covid-19. Oleh sebab itu pentingnya bagi semua pihak untuk terus menjaga kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi masyarakat Bali, hal ini disampaikan Gubernur Bali dalam jumpa pers nya, di Gedung Jaya Sabha, Selasa (7/9) . (BTN/pal)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us