Ditinjau Bupati, Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Desa Penebel

Ditinjau Bupati, Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Desa Penebel

Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M didampingi oleh Sekda meninjau langsung sekaligus mendukung kegiatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Berlian dalam pengelolaan sampah berbasis sumber di Desa Penebel, Tabanan, Sabtu (3/7). Dengan menaiki sepeda motor, Bupati Sanjaya tiba sekitar pukul 10.00 wita disambut Perbekel Penebel. Kunjungan ini juga diikuti oleh Anggota DPRD, Kadis LH, Kadis Kebudayaan, kelompok ahli dibidang pembangunan, Camat Penebel, dan LSM Bakti Ring Pertiwi.

Desa Penebel menjadi salah satu Desa di Kabupaten Tabanan yang telah menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber sejak bulan Juni 2020. Masyarakat Desa bersama-sama mendukung himbauan Pemerintah, sehingga sampah bisa diolah sendiri dan tidak tertimbun apalagi sampai keluar dari Desa. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang menghasilkan volume dan jenis sampah, baik limbah rumah tangga atau industri, berdampak pada kecenderungan pertambahan sampah organik dan anorganik. “Apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai dampak buruk, seperti pencemaran dan gangguan kesehatan,” ucapnya.

Oleh sebab itu, KSM Berlian di Desa Penebel yang berarti Bersih Lingkungan Asri dan Nyaman (Berlian), setiap harinya mengolah 2 sampai 3 kibik sampah perhari yang berasal dari 9 Banjar Dinas. KSM Berlian diharapkan mampu menjadi solusi dalam pengelolaan sampah yang kedepannya dapat menjadi manfaat positif bagi masyarakat setempat. “Kalau bicara sampah, kita tidak mungkin bisa mengerjakan sendiri, sebesar apapun kekuatan kita. Tapi dengan dukungan Peraturan Gubernur 47 Tahun 2019 tentang sampah yang berbasis sumber, seluruh pihak terkait harus saling bersinergi untuk menjalankan aturan tersebut agar sesuai dengan konsep visi dan misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui 3 hal yang selalu kita jaga, Krama, Budaya dan Sumber Daya Alam yang ada di Bali,” ucapnya.

Sampah organik bisa dengan mudah diolah menjadi pupuk, sementara untuk non organik seperti plastik dan besi juga bisa diolah kembali dan seharusnya menjadi barang-barang yang memiliki add value atau nilai jual. Ia juga menghimbau agar Pemerintah Desa, LSM, Dinas Lingkungan Hidup dan masyarakat bisa saling bergotong royong dan berintegrasi, mengelola sampah menjadi sesuatu yang manfaatnya bisa dipetik kembali oleh masyarakat. “Jika masyarakat saling bersinergi, maka akan cepat tercapai visi dan misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Tabanan Era Baru Yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). Bagaimana kita bisa membangun Desa yang presisi dengan perencanaan berbasis riset dan data. Termasuk potensi-potensi yang bisa ditonjolkan oleh Desa,” lanjut Bupati Sanjaya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us