Jangan ragu kalau ingin berwisata ke Tanah Lot. Daya Tarik Wisata (DTW) yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan itu sudah mengantongi Sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environtmental Sustainability Standards (CHSE) dari Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Sertifikat itu sebagai bukti, kalau DTW yang menawarkan keindahan panorama sunset dan pura di tengah laut telah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar pemerintah. “Protokol kesehatan berbasis CHSE ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan berwisata di Tanah Lot,” kata Manager Operasional, Wayan Sudiana, Kami (4/3).
Memang, dalam penerapan protokol kesehatan, DTW Tanah Lot sudah melakukan secara ketat sejak awal. Ketika memasuki masa tatanan kehidupan era baru (New Normal), DTW Tanah Lot dibuka pada 20 Juli 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah tersertifikasi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Kemudian, memasuki tahun 2021 ini DTW yang terkenal dengan daya magis pura di tengah laut itu, lebih menggenjot protokol kesehatan dengan diperolehnya sertifikat CHSE baru-baru ini. “Setifikat CHSE ini penting untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan agar kembali berwisata ke Bali dan Tanah Lot khususnya. Wisatawan bisa menikmati liburan dengan aman dan nyaman,” ucapnya.
Sudiana mengatakan, adapun syarat yang dilakukan sebagai bentuk penerapan prosedur CHSE itu, seperti mewajiban para wisatawan untuk mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer di setiap pos masuk, melakukan pengukuran suhu tubuh wisatawan serta staff dan karyawan, hingga penyemprotan disinfektan secara rutin di areal DTW. “Walaupun sebelumnya prosedur ini sudah rutin dilaksanakan, namun saat ini pengelola berusaha untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pengecekan berkala, sehingga semua stake holderdisiplin dalam penerapan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19,” sebutnya.
DTW Tanah Lot sudah menyiapkan semua fasilitas yang mendukung penerapan protokol kesehatan itu. Wastafel, tempat mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir itu dipasang di pos-pos strategis sampai areal pantai. Termasuk pula dan hand sanitizer yang keberadaannya disemua sudut areal DTW. “Petugas kami yang ada di lapangan rutin melakukan pengawasan. Walaupun sangat jarang ditemui wisatawan yang bandel, kadang ada saja wisatawan yang salah memakai masker atau secara tidak sadar berkerumun dengan teman-temannya. Petugas kami langsung mendekati dan memberi himbauan dan pengertian,” jelasnya.
Selain itu, pihak manajemen juga rutin menghimbau lewat pengeras suara di parkir ataupun di areal pantai. “Kami ingin wisatawan yang berkunjung selalu merasa aman dan nyaman saat berada di kawasan DTW Tanah Lot. Mudah-mudahan pariwisata bisa berangsur-angsur pulih dengan segera dibukanya penerbangan internasional, sehingga perekonomian juga bisa bangkit dan pulih,” ucapnya penuh harap. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *