Jika ingin merasakan lezatnya babi guling, cobalah rasakan nikmatnya samsam guling yang ada di Warung Samsam Guling Bu Ayu. Alamatnya terletak di Jalan Raya Uluwatu, Gang Kelapa Buntu I No. 7A, Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Warung dengan konsep makanan rumahan ini lokasinya memang di areal rumah penduduk, namun bagi para pelanggan sangat mudah mencarinya. Buktinya, warung yang dikelola oleh Ketua Indonesian Chef Association (ICA) BPC Badung, I Made Suarsa ini selalu ramae pembeli, baik datang langsung ke lokasi ataupun memesannya melalui media sosial.
Daging babi yang ditawarkan memang empuk, kulitnya renyah dan bumbunya yang maknyos terasa hingga ke dalam perut. Bumbunya sangat pas, dan terasa tidak ada bahan yang mendominasi. Apalagi soup tulang iga olahannya, wos enaknya. Kuahnya tampak bening dan bersih, namun rasanya maknyos yang terasa hingga ke hati. Samsam guling yang disajikan begitu khas. Taste-nya betul-betul mengena di lidah masyarakat, sehingga sekali mencoba pasti ketagihan dibuatnya. Lagian, dari sisi makanan itu betul betul Bali. “Kami memakai bumbu “genep” (lengkap), namu ada racikan dengan takarannya itu yang membuat khas,” kata Suarsa, Rabu (25/8).
Mantan pegawai hotel asli Kedonganan ini memang lihai dalam meracik Be Samsam Guling hingga menjadi sangat khas. Terutama mengolah bumbunya yang betul-betul legend Kedonganan, sehingga ia mempunyai menu samsam guling yang enak. Ia sendiri bertekad untuk membawa menu tradisional Bali go internasional. “Saya optimis dengan bumbu racikan tangan saya mampu menarik pelanggan lebih banyak lagi. Buktinya, tak hanya masyaraklat local yang menyukai, tetapi juga dicintai para artis local dan nasional, termasuk pengacara terkenal. Artinya, banyak yang kesini secara indoor,” paparnya senang.
Samsam guling merupakan sebuah menu Bali yang dikembangkan sesuai dengan perubahan jaman. Jika dulu, daging babi guling dinikmati secara utuh, namun kini khusus dicari bagian samsamnya. Daging itu terdiri dari empat lapis, yakni daging, lemak, daging lalu kulit atau daging, lemak dan kulit. “Menu itu yang lebih ngetrend sekarang ini. Memasaknya juga lebih cepat dari membuat guling, yakni maksimum 2 jam. Bumbunya sama dengan babi guling, yakni memaki bumbu genep, tetapi ada racikan takarannya yang membuat khas,” paparnya meyakinkan.
Satu porsi menunya, terdiri dari nasi putih, be samsam guling, sayur singkong,lawar, be gengyol, be goreng, krupuk dan dilengkapi dengan soup (kuah) iga babi. Jika ngorder tak pakai lama, karena dalam waktu 5 menu sudah ada di atas meja. Satu paket nasi be samsam dibandrol dengan harga Rp 25 ribu. Di samping itu, juga menyediakan menu ayam guling yang memproduksi sendiri. Dalam satu porsinya, terdiri dari nasi, daging ayam, lawar, sate, sayur singkong, dan kuah ayam. Minumannya, seperti teh, jeruk hangat dan dingin, soft drink, Bir. “Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kami buka dari jam 16.00 Wita hingga 22.00 Wita. Semoga PPKM tidak diperpanjang, sehingga kami bisa buka dari pukul 11.00 Wita hingga selesai,” harap suami Ni Wayan Sudiayu ini.
Bapak yang asli warga Kedonganan ini mengaku, pelanggan Warung Be Samsam Guling Bu Ayu ini dating dari berbagai daerah, terutama dari areal Kedonganan, Nusa Dua, Jimbaran, hingga Kota Denpasar. Sering pula mengirim ke luar daerah Bali, seperti Semarang, Jakarta hingga Pekanbaru. Jika di Bali lebih banyak dipesan oleh masyarakat local, maka untuk di luar Bali banyak dipesan oleh warga China, khususnya penggemar kuliner. Makanya, dalam sehari bisa menghabiskan daging 3 – 4 Kg daging babi. “Kami membuat guling itu secara manual dengan memakai adeng kayu. Idenya berawal dari memasak guling sendiri, lalu mencoba tawarkan ke orang lain. Adanya warung ini juiga sebagai dampak dari Covid-19,” pungkas mantan pegawai hotel ini. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *