Endek Bali, Rentetan Ide Cemerlang Pak Koster

Endek Bali, Rentetan Ide Cemerlang Pak Koster

Upaya Gubernur Bali Wayan Koster membawa kain tenun endek Bali ke pentas adi busana dunia merupakan rentetan ide cemerlang gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu. Di samping mengenalkan kain endek dengan menggandeng rumah mode Christian Dior, tentu saja kebijakan ini akan mampu menggairahkan ekonomi Bali di tengah pandemi . Ini merupakan sebuah rangkain dari beberapa kebijakan Pak Koster yang patut didukung Krama Bali..

Hal ini ditegaskan I Gusti Kompyang Pujawan MBA, salah satu pinisepuh pramuwisata Bali serta perintis dijalinnya kerjasama antara Bali-Jepang lewat lembawa nirlaba Bali Yuai serta Pasemetonan Denpasar-Fukuoka. ”Ini patut didukung,” tandasnya. Lanjut dia, gubernur Bali dan istri selalu bersemangat untuk terbebasnya Bali dari Pandemi Covid 19. Bersama dengan TNI, Polri, DPRD, akademisi bersinergi dengan Krama Bali untuk memperoleh hasil yang optimal.
Selain itu lanjut dia, pihak Konjen Jepang juga bersiap untuk membantu Bali yang mempunyai kemiripan budaya dalam pertemuannya dengan Gubernur Bali beberapa waktu lalu. ”Dalam Bhagawad Gita disebutkan “Don’t think evil” yang kurang lebih artinya jangan berpikir jahat atau berburuk sangk,” katanya.

Menurut Pujawan, untuk menjadi pemimpin di Indonesia, harus mencintai Bali dan dicintai oleh Krama Bali. Sebagai contoh, Bung Karno ‘The Founding Father’, dan juga Pak Harto yang hadir pada waktu upacara Eka Dasa Ludra di Pura Besakih, menjadi Presiden RI selama 32 Tahun. ”Bapak Sandiaga Uno pasti menyadari hal ini, suka ataupun tidak suka,” ujarnya seraya memuji semangat Menperkraf berkantor di Bali sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan pariwisata Bali dari keterpurukan.
Lebih jauh dikatakannya, kawan-kawan yang kurang beruntung masih bersemangat mengutarakan pemikirannya di media sosial. Walaupun keadaan mereka masih memprihatinkan, mereka bersuara mengkritik atau memuji kebijakan yang dibuat oleh pemimpinnya. ”Mereka rupanya tidak putus asa, melempar handuk – sungguh mengagumkan. Di dalam relung hatinya, mereka mempunyai semangat yang tinggi untuk memperbaiki keadaan kita yang sedang terpuruk ini. Hati mereka sama dengan hati para pemimpin kita, hanya berbeda kondisi ekonominya saja untuk sementara,” kata dia..
Sebagai seorang kakek yang berumur 72 Tahun, Pujawan merasa sangat bahagia melihat kondisi negeri ini saat ini walaupun keadaan ekonomi sedang sangat terpuruk. ”Rasa-rasanya walaupun ajal menjemput saya besok, saya masih sangat bahagia. Namun demikian, seorang kawan sekaligus guru saya, Prof Rumawan Salain berkata, semoga kita panjang umur dan badai Corona segera berlalu,” harapnya. (BTN/pal)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us