Exportir Bali dan Tour Operator Bertemu KBRI Tokyo. Bangkitkan Ekonomi dan Pariwisata

Exportir Bali dan Tour Operator Bertemu KBRI Tokyo. Bangkitkan Ekonomi dan Pariwisata

Walau dalam suasana Covid 19, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo berkomitmen bekerja keras untuk menggairahkan ekonomi dan pariwisata Bali. Caranya, dengan mendorong Pemerintah Pusat membuka penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Narita – ke Bali yang telah di mulai dari 3 Februari 2022. “Dari KBRI Tokyo membawa serta beberapa influencer Jepang agar mereka bisa melihat langsung bagaimana proses quarantine bubble sebagai persyaratan masuk ke Indonesia khususnya Bali, sehingga wisatawan tidak merasa bosan selama masa karantina,” kata Sonny Surachman Ramli dari KBRI Tokyo pada pertemuan dengan para pengusaha exportir Bali dan Tour Operator di hotel Grand Hyatt Nusa Dua, Senin (7/2).

Sonny Surachman Ramli menegaskan, untuk membangkitkan ekonomi Bali, pihak KBRI Tokyo juga mendorong para pengusaha exporter dari Bali bisa pro aktif dalam memenuhi permintaan export pasar Jepang yang saat ini bergairah kembali. Bahkan ditargetkan minimal 80 ton perminggu berupa hasil pertanian dan perikanan dari Bali, seperti umbi-umbian, sayur-mayur, garam kusamba, kopi, gula, ikan tuna, hasil kerajinan seni Bali khususnya ukiran dan mutiara Bali dan lainnya. “Semua itu bisa dibawa oleh pesawat Garuda Indonesia dari Bali – Jakarta – Haneda Jepang,” ucapnya.

Ketua Dewan Pengawai Perusahan Daerah (Perusda) Bali, IBK Narayana menyampaikan, sinergitas pihak KBRI Tokyo dengan para pengusaha exporter dan pariwisata Bali sangat di harapkan untuk membangkitkan kembali perokonomian Bali yang saat ini terpuruk karena Covid-19 yang telah melanda dunia hampir 2 tahun terakhir. Apalagi Bali selama ini tergantung dari Pariwisata, sehingga perlu upaya untuk membangkitkan perekonomian Bali.

Sementara Wayan Suena dari Indonesia Impression Tour memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat agar Pariwisata Bali bisa bangkit secara bertahap. Oleh karena itu, sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk melakukan perubahan beberapa hal agar wisatawan Jepang mau datang ke Bali. “Kalau bisa menurunkan nilai klaim asuransi perjalanan yang harus dimiliki wisatawan saat datang ke Bali yang saat ini bernilai minimal USD.25.000, masa karantina sebaiknya di perpendek menjadi 2 – 3 hari dari sebelumnya 5 hari, dan penerapan regulasi visa tourist (Visa On Arrival), seperti sebelum Covid 19, sehingga dapat mendorong wisatawan Jepang datang ke Bali serta akan menambah keterisian pesawat Garuda Indonesia dari Jepang ke Bali,” harapnya.

Pertemuan difasilitasi Perusda Bali ini dihadiri pula Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali, Made Sudarsana, perwakilan Dinas Pertanian dan Disperindag, Ketua Dewan Pengawas Perusda Bali IBK Narayana,, Direktur Utama Perusda Bali Komang Kami, Honorary Consul of Malaysia di Bali Panudiana Kuhn, Mr. Black dari ATLI, Wayan Suena dari Indonesia Impression Tour serta beberapa pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan agriculture lainnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us