Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar menjalin kerjasama dengan para nelayan untuk melaksanakan pembersihan di Pantai Sabur. Kegiatan bersih-bersih itu dilaksanakan fenomena munculnya ubur-ubur beracun atau yang dikenal dengan Ubur-Ubur Blue Bottle di kawasan pantai berpasir putih itu. “Munculnya ubur-ubur blue bottle ini merupakan fenomena tahunan,” kata Kepala Dinas (Kadis) Perikanan dan Ketahanan Pangan, Ida Bagus Mayun Suryawangsa di Kawasan Pantai Sanur, Kamis (14/9).
Pada kisaran Bulan Juli hingga September ini angin berhembus kencang, sehingga ubur-ubur ini yang biasanya berada di laut dalam dibawa angin menuju tepi pantai. Ini merupakan fenomena alam, dimana dengan angin kencang ubur-ubur jenis ini dibawa ke tepi pantai. “Kani telah menggandeng nelayan di kawasan Sanur serta penjaga pantai untuk bersama bersinergi mengawasi keberadaan ubur-ubur blue bottle ini, sehingga jika ditemukan di kawasan pantai untuk dapat langsung dibersihkan,” ucapnya.
Masyarakat yang hendak berwisata, khususnya mandi di Pantai Sanur diingatkan agar lebih waspada. Hal ini utamanya sedapat mungkin menghindari kotak atau bersentuhan dengan ubur-ubur jenis ini. Jika bersentuhan dapat menyebabkan gatal-gatal dan efek lainya. “Kami mengimbau kepada pengunjung Pantai Sanur untuk lebih waspada, menghindari kontak langsung, dan kepada nelayan jika masih ditemukan agar dapat dibantu untuk dibersihkan di perairan Pantai Sanur,” harap Gus Mayun. (BTN/bud).
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *