Festival Konservasi Lontar di Gianyar Dipusatkan di Rumah Suparsa

Festival Konservasi Lontar di Gianyar Dipusatkan di Rumah Suparsa

Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar melakukan konservasi lontar milik warga I Nyoman Nganin yang beralamat di Banjar Pupuan, Desa Pupuan, Kecamatan Tegalalang, Jumat (24/2). Kegiatan bertajuk Festival Konservasi Lontar itu mengkonservasi sebanyak 30 lontar yang terdiri dati 20 cakep lontar dan 10 lontar embatan. “Dari 30 lontar tersebut sebanyak 10 lontar yang tidak dapat diidentifikasi,” kata Koordinator (Baga) Bidang Konservasi Lontar, Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar I Wayan Suparsa, SPd.

Festival konservasi lontar serangkaian Bulan Bahasa Bali ke-5 itu melakukan perawatan kemudian mengidentifikasi lontar yang ada. Dari kegiatan itu, tim penyuluh menemukan berbagai jenis lontar. Jenis lontar yang ada yaitu, lontar tutur, usada, wariga, kanda, mantra. “Lontar yang tidak dapat diidentifikasi karena faktor kerusakan,” ujar Suparsa dengan penuh semangat.

Suparsa mengatakan, kegiatan konservasi dimulai dengan observasi kondisi fisik lontar dengan membersihkan debu, kotoran rayap/ngenget, dan mengurut kembali jika halaman naskahnya acak karena terlepas dari cakepannya.

Selesai melakukan konservasi awal tersebut kemudian dilanjutkan dengan tindakan pengawetan menggunakan minyak sereh yang dicampur dengan alkohol 90-95 persen. Alat pendukung yang digunakan dalam kegiatan konservasi ini terdapat kuas lebar 3-4 centimeter, plaster, kain lap, dan benang jika ada tali pengikat lontar yang perlu diganti.

Sementara itu pemilik lontar I Nyoman Nganin, mengatakan dirinya sudah sangat jarang membaca isi lontar sepeninggal orangtua meninggal dunia. Apalagi dengan penglihatan yang sudah mulai berkurang, lontar biasanya hanya diupacarai setiap Rahinan Saraswati. “Dengan adanya program ini masyarakat yang memiliki naskah lontar yang awam dengan tata cara perawatan naskah lontar sangat merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini,” sebutnya.

Pria kalem ini menambahkan, dengan adanya upaya konservasi lontar dari Pemerintah Provinsi Bali. Karena itu, ia menyambut dengan positif. juga berharap perawatan lontar miliknya dapat dilakukan secara berkala oleh Penyuluh Bahasa Bali Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us