Festival Seni Bali Jani 2022 Menasional

Festival Seni Bali Jani 2022 Menasional

Bali sebagai tujuan pariwisata, bukan kebudayaan untuk pariwisata. Justru sebaliknya, pariwisata mesti mampu memberi andil terhadap keajegan kebudayaan Bali. Maka itu, seniman teruslah berkarya jangan sibuk berdebat. Pemerintah telah menyiapkan ruang maka manfaatykanlah dengan baik. Hal tersebut disampaikan Penggagas Festival Seni Bali Jani (FSBJ) Putri Suastini Koster saat memberikan arahan pada rapat pleno perispan FSBJ 2022 kepada seluruh pengisi, panitia pelaksana, awak media dan curator, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Selasa (4/10/).

Ketua Deskranasda Provinsi Bali yang juga selaku Penasehat Panitia Penyelenggara FSBJ IV Tahun 2022 itu menegaskan, FSBJ sebagai sebuah ruang sastra modern, dan musik dengan genre-nya. Musik modern harus mendapat ruang. “Jangan sampai seniman musi kita dikenal di luar Bali, tetapi tak terkenal di Bali. Mestinya, karya music seniman kita terkenal di Bali dulu, baru ke luar daerah ataupun luar negeri,” sebutnya.

FSBJ tahun ke 2 dan 3 terdampak pandemic Covid-19, sehingga digelar secara virtual. Tetapi, untuk tahun 2022 ini kembali digelar secara live, sehingga festival teater langsung dinasionalkan, sehingga hal tersebut menjadi pembelajaran teater di Bali. Teater yang masuk dalam FSBJ itu dikoratori dengan sangat ketat, sehingga yang terbaik baru bisa masuk FSBJ. “Kedepan, bisa diawali dengan lomba teater di tingkat sekolah, komunitas atau sanggat di daerah-daerah, sehingga dari hasil terbaik baru masuk FSBJ,” ucapnya.

Penghargaan Bali Nugraha sebagai sebuah penghargaan penulis buku sastra, sebagai persiapan untuk lomba kedepan. Penulisan buku sastra dapat memperkaya pembukuan dan perilmuan. Bali Jani Nugraha untuk pembuatan buku. “Kita menyadari ruang seni seni modren sangat didukung dengan teknologi, tak hanya konten tetapi latihan juga memerlukan biaya, sehingga para seniman itu “ngayah” juga “mebayah”. “Ngayah” untuk persembahan pada Sang Hyang Widhi, dan “mebayah” untuk transport dan biaya latihan. “Tetapi, ini mesti ada evaluasinya, mungkisn setiap 3 tahun sekali atau 4 tahun sekali,” ungkap Putri Koster.

Festival Seni Bali Jani (FSBJ) IV Tahun 2022 akan berlangsung pada, 9 – 23 Oktober 2022. Acara yang berlangsung selama dua minggu itu menghadirkan sebanyak 49 mata program dengan melibatkan sekitar 2.000 seniman, kreator, pelaku seni, juga narasumber asal Bali, nasional dan internasional. Ajang seni modern tahunan yang digelar Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan mengangkat tema “Jaladara Sasmitha Danu Kerthi” (Air sebagai Sumber Peradaban).

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha mengatakan, sesuai arahan dan pengharapan penggagas FSBJ, Ibu Putri Suastini Koster, penyelenggaraan tahun ini hendaknya dapat berkumandang dan memperoleh apresiasi secara nasional maupun internasional. “Berbeda dengan sebelumnya, untuk Lomba atau Pawimba FSBJ IV Tahun 2022 diadakan terbuka tingkat Nasional, dengan juri-juri yang memiliki reputasi mumpuni, bahkan berprestasi internasional, seperti Lomba Baca Puisi dan Menulis Esai untuk perorangan, serta Film Pendek dan Teater Modern bagi peserta kelompok atau beregu,” ujarnya.

Peserta lomba datang dari hampir seluruh penjuru tanah air. Untuk Baca Puisi diikuti 184 partisipan, Film Pendek 44 kelompok, dan Teater Modern 19 grup. Sedangkan Menulis Esai tentang Festival Seni Bali Jani hingga saat ini terdaftar 54 orang, masih terbuka hingga tanggal 14 Oktober 2022. “Sedini penyelenggaran pertama FSBJ tahun 2019, para seniman terbukti telah merespon tema secara kreatif, inovatif, dan inspiratif. Kreativitas seni yang ditampilkan meliputi tari, teater, musik, sastra, serta pergelaran kolaborasi lintas media, dan terbukti secara stilistik-estetik beragam, mengandung keunikan serta autentisitas masing-masing,” ungkapnya.

Secara konsisten FSBJ mengusung konsep Eksplorasi, yaitu pencapaian seni inovatif berbasis kreativitas pribadi, sementara ide dan subjek eksplorasi tetap berbasis tradisi atau nilai local. Eksperimentasi, yakni pencapaian seni modern atau kontemporer berbasis kreativitas dan percobaan medium/media. Lintas-batas, yaitu pencapaian seni baru berbasis alih media, multi media maupun transmedia. Kontekstual, yakni pencapaian seni baru yang secara tematik, gaya dan style relevan dengan konteks tema dan waktu penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani. Sedangkan Kolaborasi, yakni proses dan pencapaian seni modern/kontemporer berbasis sinergi dan kerjasama antar seniman Bali atau luar daerah atau luar negeri.

FSBJ IV menghadirkan materi sajian Adilango (Pergelaran), Utsawa (Parade), Aguron-guron (Lokakarya), Megarupa (Pameran), Timbang Rasa (Sarasehan), Beranda Pustaka (Bursa Buku) dan Pameran Kartun. Pemerintah Provinsi Bali juga memberikan penghargaan Bali Jani Nugraha kepada para seniman modern kontemporer yang dipandang berprestasi, berdedikasi dan mumpuni di bidang masing-masing. Keseluruhan agenda FSBJ tahun 2022 ini akan disajikan luring-daring, ditayangkan secara langsung dari Taman Budaya Provinsi Bali serta streaming melalui kanal YouTube Disbud Prov. Bali. “Khusus untuk Timbang Rasa (Sarasehan) dan Aguron-guron (Lokakarya) bertempat di Gedung Citta Kelangen, ISI Denpasar,” imbuhnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us