Gallery of Art Volume II: Kolaborasi Enigmatik Antara The Apurva Kempinski Bali dan Stephane Sensey

Gallery of Art Volume II: Kolaborasi Enigmatik Antara The Apurva Kempinski Bali dan Stephane Sensey

The Apurva Kempinski Bali meluncurkan program Gallery of Art Volume II yang digelar melalui pementasan seni dan tari di Pendopo Lobby pada 1 April 2023. Galeri ini untuk mengapresiasi hasil karya para seniman berbakat Indonesia, melalui kolaborasi apik dari seniman dan fotografer Stephane Sensey dengan maestro tari tradisional Indonesia. “Kami para tamu diundang untuk menyaksikan persembahan Tari Dwimuka Jawa-Bali serta koleksi fotografi yang apik,” kata General Manager, Vincent Guironnet, belum lama ini.

Dalam pemeran itu menyajikan koleksi foto karya Stephane Sensey hingga 30 Juni 2023. Kedepannya, Galeri Seni ini merupakan program yang benar-benar istimewa. “ami senang berkolaborasi bersama seniman hebat Stephane Sensey dan Didik Ninik Thowok untuk bergabung dengan kami. Galeri Seni ini akan menampilkan seniman yang berbeda setiap tiga bulan, baik itu seni lukis maupun seni rupa,” ujar Vincent Guironnet.

Progran resor bintang lima ini juga menawarkan cuplikan dari kampanye 2023 yang bertajuk Powerful Indonesia. “Kami akan lebih menekankan kepada bakat luar biasa Indonesia, dan kami tidak sabar untuk berbagi lebih banyak lagi tentang rencana menarik yang kami miliki di masa mendatang,” imbihynya.

Dari Biarritz di Prancis, Sensey pindah ke Bali pada tahun 2004. Ia menemukan kecintaannya pada fotografi dan memulai perjalanannya menjelajahi benua Asia. Ia dikenal dengan gaya fotografi dokumenter yang menyorot budaya, spiritualitas, dan keragaman, Sensey juga telah memamerkan karyanya diberbagai galeri dan festival internasional.

Pemenang Prix de la Photographie Paris (PX3) 2020 ini juga menerbitkan beberapa buku hasil fotonya, termasuk Walok yang dimana menampilkan potret hitam-putih suku Dani Papua. Buku ini juga merupakan penghargaan terhadap tradisi salah satu
suku paling terasing dan tradisional di dunia.

Sementara itu, Didik Hadiprayitno merupakan penari Indonesia yang terkenal dengan penampilan cross-gender tarian tradisional Jawa dan Bali. Memulai karir menari pada usia 12 tahun, Didik Nini Thowok telah mengembangkan lebih dari 200 karya tari yang menggabungkan aspek dari beragam budaya dan genre, termasuk seni klasik, modern, komedi, pantomim, nyanyian, dan tata rias.

Lulus dari Institut Kesenian Yogyakarta, Didik adalah salah satu dari sedikit seniman yang melanjutkan tradisi panjang “Traditional Cross Gender” dan telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya terhadap budaya Indonesia, seperti penghargaan bergengsi Jakarta Academy Award 2022. Didik Nini Thowok saat ini adalah direktur Sekolah Tari Natya Lakshita, di mana ia terus mengajar generasi muda penari dan juga aktif dalam kegiatan sosial dan proyek pelestarian budaya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us