Jantra Tradisi Bali yang dirangkaikan dengan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV dimeriahkan dengan permainan gangsing. Sekeha Gangsing Kayu Sambuk dari Desa Gobleg Kabupaten Buleleng unjuk kebolehan menampilkan Murtirupa (demonstrasi) permainan tradisional di Lapangan Timur Bajra Sandi Renon, Denpasar, Sabtu, (25/6). Atraksi Megangsing meliputi membawa gangsing yang berputar di telapak tangan lalu saling oper melempar satu sama lain, dan “Gebug” atau mengadu gangsing masing-masing.
Murtirupa, Ni Luh Made Enny Widhiyati mewakili Kepala Dinas Pariwisata Kab. Buleleng selaku Kepala Bidang Destinasi Pariwisata mengatakan, tradisi ini merupakan suatu wisata minat khusus yang bertujuan untuk melestarikan budaya Bali khususnya di Kabupaten Buleleng.
“Harapannya nanti olahraga tradisional megangsing ini menjadi salah satu upaya menarik minat para wisatawan yang berkunjung ke Buleleng,” tandasnya.
Perbekel Gobleg I Made Sukarsa menyebutkan olahraga tradisional ini, dulunya dilakukan secara spontan, seiring waktu olahraga tradisional ini terus dikembangkan serta menjadi sebuah kegiatan yang ditampilkan pada event-event bergengsi sehingga menjadi daya tarik wisata. “Kita
memiliki komunitas disetiap kelompok masyarakat yang pada kali ini diwakilkan oleh sekeha Kayu Sambuk,”ucap Sukarsa.
Atraksi megangsing tersebut disambut antusias oleh pengunjung, salah satunya Sridani Dewi Mahayani yang menyampaikan kebanggannya dan rasa senang karena dapat melihat kembali permainan tradisional ini yang biasanya ia lakukan pada saat kecil dulu, dan harapannya semoga permainan tradisional ini tetap dilestarikan dengan melibatkan partisipasi generasi muda. “Kalau diberikan kesempatan untuk mencoba tentunya saya ingin mencoba untuk mengingatkan memory pada masa kecil dulu, kelihatannya mudah untuk memainkannya tapi ketika dicoba pasti tidak semudah dibayangkan, perlu beberapa kali kesempatan agar bisa memainkannya,”tegasnya.
Permainan Gangsing merupakan permainan tradisional yang ditekuni oleh beberapa wilayah atau desa tertentu yang berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, yang sampai saat ini berkembang secara turun temurun beberapa desa yang masih tetap mempertahankan permainan tradisional ini adalah Desa Gobleg, Desa Munduk, Desa Gesing, Desa Umajero, dan berkembang ke Desa Bengkel, Desa Banyuatis, Desa Kayu Putih, dan Desa Pedawa. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *