Gede Ardika di Mata Pelaku Pariwisata Bali

Gede Ardika di Mata Pelaku Pariwisata Bali

Bali dan Indonesia kehilangan putra dan tokoh terbaiknya dibidang pariwisata setelah mendengar berita duka, bahwa I Gede Ardika telah tiada hari ini, Sabtu, 20 Februari 2021. Pria kelahiran, 15 Februari 1945, di Banjar Dukuh, Desa Sudaji, Singaraja, Bali itu perah tercatat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dalam Kabinet Gotong Royong di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarno Putri (2001-2004). Semasa hidupnya, Gede Ardika selalu menggaungkan kepariwisataan Bali sebagai wahana untuk menjamin kelestarian ekologi pulau Bali.

Ketua Umum Masata Bali, Dr.(C). I Made Ramia Adnyana, SE.,MM.,CHA mengaku, I Gede Ardika merupakan sosok pendidik, guru, teman dan sabahat yang hebat serta memiliki pandangan yang jauh kedepan. Sebagai Menteri Pariwisata, ia meletakkan landasan serta roh yang kuat untuk membangun pariwisata terutama dilahirkanya UUD No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Gede Ardika yang mempromosikan Tri Hita Karana menjadi salah satu program yang diadopsi oleh UNWTM serta mempromosikan Global Code of Ethic di sektor Pariwisata.

Gede Ardika juga berjasa dalam mempromosikan project rehabilitasi terumbu karang di Pemuteran oleh Yayasan Karang Lestari, sehingga menjadi Juara Dunia proyek pelestarian lingkungan. Jasa-jasa I Gede Ardika sangat besar didalam memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) Kepariwisataan Indonesia, dimana beliau diberi kepercayaan mendirikan BPLP Nusa Dua dan sekaligus sebagai pengajar. “I Gede Ardika juga menjadi inisiator berdirinya IHGMA dan menjadi Dewan Pakar sampai sekarang,” imbuhnya.

Mendiang juga sosok yang selalu menginspirasi dan mengedukasi agar pariwisata menjadi lokomotif pembangunan nasional di Indonesia. “Dengan pariwisata kita bisa membangun ekonomi, melestarikan kebudayaan serta menjaga lingkungan agar tetap asri. Itu kata beliau yang selalu saya ingat. Selamat Jalan Bapak Pariwisata Terbaik yang dimiliki Bali dan Indonesia. Semoga bapak memproleh tempat yang layak disisiNya. Kami akan meneruskan perjuangannya membangun Pariwisata Indonesia,” ucap General Manager H Sovereign Bali ini.

Ketua Bali Villa Association (BVA) I Gede Bik Sukarta mengatakan, I Gede Ardika sangat concern terhadap quality tourism dan destinasi yang memperhatikan lingkungan yang tentu dalam cakupan aspek Tri Hita Karana, local genius Bali. Kalau sudah pariwisata, beliau sangat humble ramah dan tidak membeda-bedakan siapun orangnya. “Saya hanya tahu beliau seorang akedemisi yang ramah dan berwawasan luas serta diakui internarnional.

I Gede Ardika tak henti-hentinya memperjuangan pariwista yang ramah lingkungan, berbudaya dan pariwisata yang berkualitas. Dalam setiap kesempatan berbicara, beliau selalu menekankan pariwisata yang ramah terhadap lingkungannya. “Sebagai insan pariwista, saya mengucapkan berbela sungkawa yang sedalam dalamnya atas berpulangnya tokoh pariwisata kita. Semoga beliau tenang di alam sana,” ucap General Manager Villa Kayu Raja ini.

Area Training & Development Manager Indonesia – Aman, Awantari mengakatan, I Gede Ardika sangat gigih memperjuangkan pariwisata yang berwawasan lingkungan hingga akhir hayatnya. Setiap menjadi pembicara pariwisata, beliau selalu menekankan pariwisata yang berkelanjutan (sustainable). Hal terpenting dari itu adalah kepariwisataan Bali mesti dijadikan wahana untuk menjamin kelestarian ekologi pulau Bali. “Saya sebagai mantan siswanya, I Gede Ardika itu seorang bapak yang selalu menjadi panutan mahasiswanya. Beliau bahkan masih ingat dengan nama-nama mahasisdwanya, sehingga ketika bertemu disebuah pertemuan beliau memanggil nama. Saya pertama kali kenal beliau sebagai Kepala BPLP,” ucapnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us