GIBB Terapkan Prokes Sesuai Konsep Green Hotel

GIBB Terapkan Prokes Sesuai Konsep Green Hotel

Grand Inna Bali Beach (GIBB) tanggap menjalani tatanan kehidupan era baru sesuai kebijakan pemerintah di saat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mewabah di Bali dan Indonesia. “GIBB selalu menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan menjaga kebersihan area hotel agar tetap apik dan menciptakan kenyamanan, serta selalu menerapkan pola hidup sehat untuk memberikan rasa aman kepada para karyawan dan tamu-tamu hotel,” kata General Manager (GM) GIBB, Lully Juliarina, Senin (2/8).

Peraih sertifikat Green Hotel Dinas Pariwisata Kota Denpasar memang senantiasa menerapkan konsep Green Hotel di segala bidang sebagai bentuk kepedulian GIBB terhadap lingkungan dalam operasional hotel GIBB. Sebut saja misalnya, kebijakan dan organisasi green team, pengelolaan hotel yang ramah lingkungan, penyerapan kandungan lokal, konservasi dan efisiensi energi, air, menjaga lahan dan kualitas udara dalam dan luar ruang bangunan serta pengendalian polusi kebisingan atau suara. “Kelebihan hotel ini juga dalam pelestarian budaya lokal untuk menjaga lingkungan serta sebagai bentuk promosi dan efisiensi,” ungkapnya senang.

Saat itu, di GIBB telah membentuk Tim Green yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program itu diantaranya melakukan penghematan energi listrik, air, memperbanyak penghijauan di area hotel, menerapkan sistem daur ulang dan lain sebagainya./ Hal itu, sebagai salah satu upaya kelestarian hotel dan menjaga suasana lingkungan agar tetap asri ” ucap wanita yang memiliki segudang pengalaman dalam pariwisaata ini.

Hotel bersejarah yang berdiri pada tahun 1963 yang awal mulanya bernama Hotel Bali Beach adalah hotel pertama di Sanur, yang menjadi ikon memiliki lahan hijau terbuka cukup luas mencapai hampir 42 hektar itu memiliki beragam tanaman baik tanaman lokal maupun yang tergolong langka. Selain fokus pada kesehatan dan kebersihan lingkungan, karyawan hotel juga turut serta dalam pelestarian lingkungan dapat memberikan fibrasi positif.

Di masa pandemic, dan saat pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan sesuai arahan Gubernur maka di GIBB bekerja menyesuaikan dengan kondisi yang ada. “Yaitu membagi diri dalam operasional kerja selain tetap mengoptimalkan dalam memberikan pelayanan dan kenyamanan yang terbaik untuk tamu, kami juga melakukan penataan,” imbuhnya.

GM Lully Juliarina memaparkan, masing-masing departemen memiliki wilayah dan area yang harus dibersihkan. Itu dimulai dari area outdoor hingga dilanjutkan ke wilayah indoor. “Namun, sebelum melakukan tugas tersebut, seluruh karyawan dipastikan sudah melewati tahap pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer serta diwajibkan selalu menggunakan masker,” tegasnya.

Setiap departemen bertanggung jawab dengan karya kebun masing-masing, diawali dengan memulai membersihkan area taman, mengganti tanaman yang layu atau mati, mengatur serta menata dengan indah, sehingga taman menjadi rapi dan menarik. Pegawa yang bertugas itu juga memastikan semua fasilitas dalam keadaan baik, termasuk fasilitas Prokes. “Fasilitas ini sangat penting dalam mengedukasi dan mengubah perilaku setiap orang untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan,” jelasnya.

Untuk kebersihan area indoor seperti kamar, ruangan pertemuan dan kantor diutamakan dilakukan oleh Departemen Housekeeping. Di setiap ruangan dibersihkan dengan disinfektan dan obat yang ramah lingkungan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Jendela kamar selalu dibuka, kasur dan bantal juga dijemur setiap hari baik yang di tower, garden maupun resort. Hal itu untuk menjaga sirkulasi udara kamar dan memberikan cahaya matahari ke dalam kamar, sehingga kondisi kamar terasa nyaman dan kebersihan serta kesehatan tetap terjaga. “Mereka juga memastikan listrik dan air dalam keadaan mati untuk kamar dan ruangan yang tidak digunakan. Cara-cara ini dilakukan sebagai bentuk efisiensi biaya ditengah pandemi ini,” paparnya.

Demikian pula penerapan prokes di restoran sangat ketat. Disamping dilengkapi fasilitas prokes, tempat duduk juga sudah diatur sebagai cara mengatur jarak. Para chef juga sudah menerapkan untuk menjaga kualitas makanan tetap higienis. “Saya sekarang hanya mendorong mereka untuk lebih aktif lagi dan menambah kegiatan baru. Mereka sudah menjalankan semuanya sejak dulu. Semua yang dilakukan itu sesuai dengan standar kebersihan Clean, Health, Safety & Environment (CHSE),” tutupnya senang. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us