Pemilihan Perbekel (pilkel) serentak di Kabupaten Badung telah berjalan lancar dan sukses pada Minggu (7/2). Masyarakat di 34 desa yang menggelar Pilkel turut berpartisipasi menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.
Bupati I Nyoman Giri Prasta turut menggunakan hak pilihnya dalam rangka mensukseskan pelaksanaan pilkel serentak kali ini. Dengan didampingi Ny. Seniasih Giri Prasta, Giri Prasta mencoblos pemilihan Perbekel Pelaga di TPS 1 Banjar Pelaga. Sedangkan Wakil Bupati (Wabup) I Ketut Suiasa yang berasal dari Pecatu melakukan pencoblosan Perbekel Pecatu di TPS 12 Br. Adat Kauh, Pecatu. Sementara itu Sekda I Wayan Adi Arnawa yang juga dari Pecatu melakukan pencoblosan di TPS 7 SDN 4 Pecatu.
Giri Prasta menyampaikan harapannya siapapun terpilih nantinya adalah putra-putra terbaik di desa tersebut, dan bagi yang tidak terpilih diharapkan untuk tetap mendukung yang terpilih guna bersama-sama membangun dan memajukan desa masing- masing. “Khusus kepada yang terpilih kami juga harapkan untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang tujuannya untuk mensinergikan program Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Desa, sehingga proses pelaksanaan pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Ke depan pihaknya akan menghidupkan semua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang ada di desa dalam upaya meningkatkan perekonomian dan potensi yang ada di desa. Disamping itu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) akan dihidupkan kembali. “TPST 3R (reduce, reuse dan recycle) kami wajibkan untuk desa. Terakhir kami harapkan sekali semua desa harus menjadi desa digital sehingga mempermudah proses semua layanan yang ada di desa,” tegasnya.
Dia memastikan semua desa melakukan pendataan dengan menggunakan fotografi drone sehingga semua memiliki data yang jelas dan valid. “Misalkan kita contohkan di Desa Pelaga ini pendataannya riil berapa jumlah penduduk laki-laki, perempuan, usia dini, remaja dan usia tua maupun usia lanjut. Berapa ada usaha di Desa Pelaga, berapa ada ternak, potensi wilayahnya bagaimana, berapakah jumlah beras yang dihabiskan per bulan dalam hitungan di desa itu sendiri. Daging- daging apa saja yang dikonsumsi dan sayur apa saja. Validasi dari data- data ini, kami harus tepati dan kami sudah pastikan penambahan kewenangan kepada Camat sehingga data base kita di kecamatan itu luar biasa,” jelasnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *