“Green Zone” Mestinya Berlanjut hingga ke Kintamani

“Green Zone” Mestinya Berlanjut hingga ke Kintamani

Ketika Presiden Joko Widodo memberikan sinyal dibukanya border internasional, melalui Bali pada Juni – Juli 2021 disambut semangat para pelaku pariwisata. Apalagi, dibarengi kebijakan menetapan tiga wilayah sebagai zona hijau, yaitu Ubud, Sanur dan Nusa Dua, maka sinyal itu dirasa semakin kuat. Berbagai persyaratan pun dilaksanakan serius dan cepat dengan harapan wisatawan mancanegara segera kembali berwisata ke Bali. “Kami sangat senang dan mengapresiasi kebijakan Bapak Presiden dan Bapak Menteri Pariwisata yang mewacanakan akan membuka pariwisata internasional dengan free covid coridor,” kata Penasehat PHRI Kabupaten Bangli, I Wayan Winurjaya, SE.

Winurjaya mengatakan, pariwisata Bali yang sudah mati suri lebih dari setahun membuat para pengelola hotel, restoran, objek wisata ataupun usaha pariwisata lainnya lumpuh akibat tak adanya kunjungan. Meski demikian, para pengelola akomodasi harus berjuang untuk bisa mengoperasikan uasahanya, walau itu hanya sebatas perawatan mainten saja. Owner tak segan-segan mengeluarkan simpanan yang semakin hari kian menipis untuk sebuah harapan pariwisata membaik. Untuk itu, para pekerja lebih banyak ‘ngayah” alias bekerja tanpa dibayar.

Adanya kebijakan pemerintah itu, lanjut pria yang juga sebagai pemilik Lake View Hotel itu menjadi secercah harapan bagi pelaku pariwisata. Dirinya juga mengusulkan, penetapan zona hijau itu jangan hanya di Bali Selatan dan Tengah saja, mesti juga dilanjutkan ke Bali Utara, yakni wilayah Kintamani. Dengan demikian, jalur zona hijau itu menjadi lebih lengkap dan merata, yakni di Bali Selatan, Tengah dan Bali Utara. “Kami di PHRI Bangli akan membuat surat edaran untuk mensukseskan 20 ribu vaksinasi di Bangli, khususnya di kawasan Wisata Kintamani, Penglipuran, Pura Kehen dan daerah wisata lainnya di Bangli,” imbuhnya.

Diakhir Maret ini, sebagian pelaku pariwisata di Bangli akan melaksanakan vaksinasi tahap dua yang akan berlangsung di Lake View Hotel. Sementara untuk para pekerjka pariwisa akan melaksanakan vaksinasi mulai April 2021. “Jika 20 ribu vaksin sudah dilakukan, kami berharap kasus Covid-19 di Bangli akan landai, bahkan hilang, sehingga Kintamani kembali dipilih menjadi tujuan wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” harapnya.

Owner Restaurant Madu Sari, Ni Komang Sari Artini mengatakan, dirinya juga berharap kunjungan Presiden ke Bali dapat memberikan dampak positif terhadap kepercayaan wisatawan mancanegara dan domestic untuk Bali. Apalagi Menteri Pariwisata berkantor di Bali, sehingga perlahan-lahan kondisi pariwisata yang sudah luluh lantah dampak dari pandemic ini bisa dibangun kembali. “Tetapi, sangat tidak adil kalau kita hanya meminta kerja keras beliau-beliau tanpa dukungan kita dari pelaku pariwisata. Karenanya, kami mengajak seluruh masyarakat untuk mensukseskan vaksinasi sebagai upaya pemulihan pariwisata, juga ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Walau Green Zone itu ada di Nusa Dua, Sanur dan Ubud, tetapi tidak menutup kemungkinan Kintamani, Bangli mendapat kecipratan jugta. Maka dari itu, beberapa persyaratan untuk itu harus terpenuhi. “Kami mengajak seluruh pelaku pariwisata dan masyarakat lingkungan destinasi wisata wajib mengantongi sertifikat vaksinasi Covid-19. Kita harus mendukung bersama program vaksinasi itu, sehingga pariwisata menggeliat dan berangsur hidup kembali,” pungkasnya. (BTN/bud).

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us