Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun memanggil
manajemen Hotel Novotel Nusa Dua terkait adanya video penggrebegan wisatawan di hotel tersebut. Itu karena video tersebut sempat viral di media sosial sejak kemaren. “Kami telah meminta klarifikasi terkait video viral tersebut,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Selasa (14/2)

Setelah diminta klarifikasi, jelas Kadispar Tjok Bagus Pemayun, video tersebut memang inisiatif pihak wisatawan pria, Irham Prabu Djaya bekerjasama dengan pihak hotel untuk memberi kejutan kepada istrinya, yang saat itu berulang tahun. Video diunggah di media sosial dengan kondisi utuh. Akan tetapi ada beberapa pihak mengunduh video tersebut, dan memotong bagian perayaan ulang tahunnya, sehingga video tersebut seakan-akan sebuah penggrebegan oleh pihak keamananan dan manajemen hotel.

Karena itu, pihak hotel dan yang bersangkutan diberi peringatan agar tidak mengulangi membuat video serupa, karena itu dapat berimplikasi buruk terhadap pariwisata Bali umumnya dan pihak hotel khususnya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bisa memberi sanksi tegas bagi siapapun yang dengan sengaja atau tidak sengaja telah melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. “Termasuk menyebarkan informasi tidak benar, sehingga berdampak buruk terhadap pariwisata Bali,” imbuhnya.

Bali sebagai destinasi internasional selalu menjadi sorotan dunia. Apalagi di masa pemulihan ini, terjadi persaingan yang sangat ketat di tingkat global. “Saya berharap dalam membuat konten video di media sosial agar selalu berhati-hati, menyimak dengan seksama sebelum diunggah agar contennya tidak dimanfaatkan orang lain, sehingga bisa memiliki makna yang berbeda dan berdampak buruk bagi pariwisata Bali,” harap Kadisparda Tjok Bagus Pemayun. (BTN/bud).