Seorang Food & Beverage (F&B) Manager memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas kunjungan para pelanggannya. Karena itu, FB Manager tak hanya dituntut piawai dalam menciptakan menu-menu yang mempesona, tetapi juga lihai dalam mengelola tim. Dengan begitu, para pelanggan tak hanya puas dalam menikmati menu, tetapi senang dengan suasana pelayanan. “Kuncinya, team work with team members, team service sama kitchen harus punya satu misi yang sama. Quality product food and beverage sesuai dengan standard yang kita set sama-sama,” papar F&B Manager Jejaton Restoran, Gede Samiada (Sam), Selasa (8/2).
Di samping itu, jelas F&B Manager Sam tim harus active engaging, ask feedback for improvement. Kalau ada yang negative, secepatnya improve, dan always stay positive with negative feedback. “Dengarkan comment tamu, apa harapannya… Jangan pernah membeda-bedakan tamu, entah itu local guests atau Warga Negara Asing (WNA). Di mata kita, semua tamu yang datang ke restaurant adalah tamu kita, dan kita akan layani sama. Simple mind set,” tegas pria kalem ini.
Menurutnya, taste ini masalah lidah, tergatung market dan location. Kalau target local yang dipikirkan lidahnya pasti pedas, maka sambal dibuat pedas. “Kebetulan kita memang mikir lidah kita sendiri, pastinya kalau sambal ya pasti pedas. Maka kita membikin yang pedas. Jangan karena di hotel takut nanti tamu kepedasan, yang kita mau tunjukkan local food. Maka, pastinya sesuai dengan harapan tamu. Kalau pedas ya kita harus bikin pedas, kalau makanan asam manis ya kita bikin asam manis, jangan dikurangi atau dilebihin,” ujarnya.
Service di resto menjadi penting banget. Sebagus apapun product yang ditawarkan, kalau service nggak bagus, maka product yang bagus itu menjadi hilang. Karena service yang pertama itu dari apa yang dilihat. Tamu yang baru datang sudah mendapatkan experiences yang mereka harapkan. “Banyak orang berpikir baru masuk hotel, kalau service didepan nggak bagus dan nggak ramah, gimana di belakang. Tamu nggak confident sama kita, dan sebaliknya. Kalau service-nya ramah senyum sopan, yang lain dah lewat. Tamu sudah merasa nyaman, pastinya akan balik lagi,” ungkapnya.
Apalagi di masa pandemic ini, mestinya menyesuaikan dengan keadaan. Terutama masalah harga. Saat ini, hampir semua orang susah ngeluarin duit, tetapi mereka mau nggak mau juga harus ke hotel atau ke restaurant untuk urusan business atau refresh dan untuk bersantai. Karena itu, Jejaton Restoran yang merupakan salah satu fasilitas Hotel Fairfield By Marriott Bali Kuta selalu menyesuaikan dengan budget mereka. “Istilahnya biar sama-sama jalan. Cari untung ya, tapi liat keadaan juga, dan kita juga jangan sampai tekor,” paparnya.
Lalu di masa pandemic ini, FB Sam mengaku harus creative. Kalau hanya menunggu keadaan membaik, maka akan terlambat. Sebab tak ada yang tahu, kapan pandemic ini akan berakhir. Salah satu kreativitas yang dilakukan di masa ini adalah menawarkan FB voucher. “Dengan membeli 75 K sudah mendapat value 100K plus bisa berenang, kerja sama sama vendor atau third party bikin promotion. Nggak bisa saya buka semua, tapi bisa check IG Restaurant kita ‘jejatonrestaurant’,” ajaknya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *