Ini Hasil Panen Ikan Lele dan Sayur Dengan Sistem Bioflok dan Hidroponik

Ini Hasil Panen Ikan Lele dan Sayur Dengan Sistem Bioflok dan Hidroponik

Yayasan Tamiang Bali Mandiri melalui Agro Learning Center (ALC) bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mendorong pertanian dengan sistem bioflog atau hidroponik. Pertanian dengan system ini, hasilnya sangat bagus. Lihat saja, hasil panen perdana ikan lele dan sayur hidroponik itu di Kebun Agro Learning Center, Jalan Cekomaria Gang Raya No.5 Denpasa Utara, Selasa (26/1).

Panen perdana ditandai dengan pengambilan ikan lele dan sayur oleh Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan, A.A. Bayu Brahmasta didampingi Ketua HKTI Bali Prof. Ir. Nyoman Suparta, Ketua Prodi MSP Univ Warmadewa, Dr. Ir. Dewa Nyoman Sudita dan Direktur ALC Nyoman Baskara.

Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan salah satu inovasi yang mengajak masyarakat untuk bercocok tanam di rumah dengan memanfaatkan lahan yang tersedia. Hal ini mengingat saat ini dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga tentunya dapat mendorong masyarakat untuk mandiri dalam pengadaan bahan pangan sehari-hari.

Pendiri ALC, Baskara mengatakan, dari kegiatan ini pihaknya ingin menonjolkan visi dari agroming center yaitu menuju pertanian maju dan sejahtera. Melalui visi tersebut kita masuk ke dalam 5 misi. Dari misi tersebutlah kami membuat soft launching dengan tema Bali Menuju Mandiri Pangan. Kami sengaja untuk mengangkat tema ini dan mengundang para ahli dan pemerintah agar dapat bersinergi untuk menuju Bali mandiri pangan.

Kegiatan panen ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Selain ikan lele, dilaksanakan juga panen beberapa jenis sayuran antara lain sayur Bayam, Pokcoi, Kangkung, dan Slada. Sayur yang dipanen saat ini merupakan sayur yang ditanam melalui media hidroponik. Setelah pelaksanaan panen dilanjutkan dengan testing aneka menu dari olahan sayur dan ikan lele tersebut yang dimasak oleh chef Gelan.

Kadis Bayu Brahmasta mengatakan, bioflok ini merupakan program pemerintah dalam mendorong sistem pertanian untuk meningkatkan produksi ikan air tawar dengan mudah. Khusus untuk di Yayasan Tamiang Bali Mandiri ini akan lebih banyak ke pembelajaran. “Kami berharap dari beberapa inovasi yang dibuat ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk dapat menerapkannya di rumah masing masing. Dalam kondisi pandemic, seperti sekarang sangat baik untuk menerapkan sistem bioflok atau bercocok tanam dengan hodroponik. Selain tidak memerlukan lahan yang luas kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi pengeluaran belanja khususnya untuk kebutuhan dapur,” ujarnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us