Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa menerima laporan hasil survei kondisi dan perilaku kerja pegawai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung dimasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Ruang Pertemuan Litbang, Puspem Badung, Selasa (28/9). Sekda Adi Arnawa selaku pimpinan sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Badan Litbang beserta tim survei ini, ditengah pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PPKM kinjerja pegawai masih terbilang bagus.
Ini terlihat dari apa yang telah dipaparkan dengan jelas oleh para tim analis Badan Litbang Badung, sekalipun di tengah pandemi yang belum jelas kapan berakhirnya, tapi pegawai Kabupaten Badung masih tetap semangat dalam melaksanakan tugas- tugas dan tanggung jawabnya sebagai abdi dan pelayan Masyarakat. “Kami berharap kondisi ini terus tetap terjaga, yang tidak kalah penting adalah semangat, komunikasi, kemandirian sekaligus kolaborasi antara pimpinan dan staf vertikal dan horizontal. Kolaborasi tugas-tugas dapat terlaksana secara berkesinambungan, tidak mengakibatkan kemandegan pelayanan. Motivasi, bimbingan maupun pengawasan antar berbagai jenjang harus berjalan, reward and punishmen tetap ditegakkan,” tegasnya.
Ada pula harapan agar tidak terjadi penurunan pendapatan pada situasi kedaruratan pandemi Covid-19, jenis-jenis pekerjaan tertentu dapat terus berjalan tanpa batasan ruang dan waktu, namun tetap diperlukan melanisme kendali untuk memastikan terwujudnya akuntabilitas. Pegawai memiliki berbagai opsi cara melaksanakan tugas sesuai dengan kondisi, berbagai opsi yang tersedia tetap diarahkan pada pencapian tugas dan tanggung jawabnya.
Teknologi amat membantu dalam bekerja di masa PPKM, namun orientasi pelayanan, komitmen, inisiatif kerja, kerja sama dan kepemimpinan menjadi kunci terwujudnya perilaku kerja yang baik. “Walau ada beberapa perlu di perbaiki, dari hasil survei ini bisa kita katagorikan baik. Yang belum maksimal harus didorong dengan pelatihan-pelatihan. Yang paling penting untuk mendorong kinerja pegawai tentu dengan pemberian TPP bagi pegawai dengan demikian disatu sisi menjadi pembangkit suatu kinerja bagi pegawai itu sendiri,” imbuhnya.
Ketua Koordinator Survei Kondisi dan Prilaku Kerja Pegawai Pemkab Badung yang juga Kepala Badan Litbang I Wayan Suambara menyampaikan, Badan Litbang Kabupaten Badung beserta para Analis melakukan survei kepada para pegawai Badung dari tingkat yang paling rendah hingga pejabat. “Semoga ini dapat menjadi sebuah potret yang riil dalam pelaksanaan tanggungjawab para pegawai di Pemerintahan Kabupaten Badung ditengah pandemi Covid-19 dengan PPKM yang bekerja secara WFH dan WFO. Ini juga merupakan instrumen kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang berimplikasi pada terjadinya perubahan pola kerja pegawai Pemerintah Kabupaten Badung,” harapnya.
Perubahan terjadi karena adanya pengelompokan perangkat daerah ke dalam tiga jenis sektor yaitu kritikal, esensial dan non esensial, sehingga berimplikasi terhadap pola kerja pegawai. Ada pegawai harus tetap bekerja penuh di kantor (100% WFO), sepenuhnya atau sebagian bekerja dari rumah (WFH) di masa PPKM. Perubahan tersebut diperkirakan menimbulkan dampak terhadap perilaku kerja pegawai, mengingat tidak seluruhnya memiliki pemahaman, kesiapan mental dan sarana yang diperlukan. Disisi lain walaupun dilaksanakan PPKM, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, pegawai Pemerintah Kabupaten Badung tetap berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Turut hadir Asisten Administrasi Umum Cokorda Raka Darmawan, Perwakilan dari Inspektorat Badung, Kabag. Organisasi Badung I Wayan Yadnya Putra, Perwakilan dari BKDSDM Badung serta pejabat terkait dilingkungan Pemkab Badung. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *