Abrasi parah yang terus melanda Kuta kembali menjadi sorotan para tokoh Kuta. Terlebih setelah dilakukannya penataan Pantai Seminyak, Legian, Kuta (Samigita). Pasalnya hingga kini abrasi ini masih belum tertangani meski penataan pantai Samigita telah usai dilakukan.
Dikonfirmasi akan perkembangan hal ini, Ketua Tim Penataan Pantai Kuta yang juga Anggota Dewan Badung Dapil Kuta, IGN Anom Gumanti yang getol memperjuangkan penanganan abrasi ini mengatakan kalau sudah ada Pembicaraan antara pihak PUPR Badung dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida tentang penanganan abrasi tersebut. “Dari informasi yang saya dapat sudah ada pembicaraan antara Dinas PUPR dengan BWS untuk penanganan abrasi Pantai Kuta,” ujarnya, Jumat (17/2).
Dari pihak BWS sendiri, kata Anom Gumanti akan ada program penanganan abrasi Pantai Kuta di tahun ini. Yakni berupa revetment dengan membangun pemecah gelombang. Hal ini bahkan konon sudah diskemakan oleh pihak BWS, hanya saja belum disampaikan ke masyarakat. “BWS katanya tahun ini ada programnya dengan membuat revetment, cuma saya belum tahu kapan pastinya anggarannya turun. Saya berharap agar BWS bis memprioritaskan ini,” harap Politisi senior PDIP tersebut.
Selain itu, lanjut dia dalam paruman di Pura Desa lalu juga sempat muncul usulan agar juga mencari alternatif lain yakni mengajukan CSR dari Bandara Ngurah Rai untuk penanganan yang sifatnya darurat. Mengingat kondisi abrasi yang cukup parah dan semakin menggerus pasir Pantai Kuta. “Mudah-mudahan apa yang telah dikoordinasikan oleh PUPR Badung dengan BWS selaku pemilik kewenangan dalam penanganan abrasi ini bisa segera terwujud,” harapnya. (BTN/Denpost/113)