Isoter Berbasis Desa di Kabupaten Jembrana

Isoter Berbasis Desa di Kabupaten Jembrana

Di tengah berbagai pandangan soal Isolasi Mandiri (Isoman) serta Isolasi Terpusat (Isoter), beberapa pemerintah daerah di Bali sudah melakukan beberapa antisipasi. Di antaranya soal penyediaan lokasi Isoter. Di Kabupaten jembrana, sejumlah lokasi bangunan untuk isolasi terpusat (isoter) berbasis Desa/Kelurahan mulai disiapkan. Upaya isoter desa ini untuk menekan angka penularan Covid-19 yang belakangan terus melonjak di Kabupaten Jembrana. Satgas Covid-19 Jembrana, Rabu (11/8) melaksanakan kunjungan ke lima Desa di Kecamatan Negara yang sudah bersiap mengoperasikan Isoter Desa. Di antaranya di Desa Tegal Bandeng Timur, Desa Tegal Bandeng Barat, Desa Baluk, Desa Banyubiru dan Desa Berangbang.

.

Dari lima desa yang dipantau jajaran Forkopimda Jembrana, sebagian besar  menggunakan penginapan atau  pondok wisata di wilayah masing masing. Hanya 1 desa yakni desa Berangbang Kecamatan Negara yang menggunakan ruang kelas sekolah dasar dan ruko (rumah toko) milik BUMDES  setempat. Yang jelas, semua kelengkapan mendasr untuk protocol kesehatan akan dipenuhi. Tempat cuci tangan serta sanitizer. Serta nantinya, meminta peserta isoter menjalankan semua instruksi pihak kesehatan serta tetap melakukan protocol kesehatan seperti memakai masker, sring mencuci tangan, menjaga jarak, melakukan olahraga pagi atau berjemur dan sebagainya.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba usai peninjauan  mengatakan, tempat isoter di desa/kelurahan ini tujuannya untuk membatasi penyebaran  Virus Covid 19  bagi pasien terkonfirmasi. Dari peninjauan di lima desa, menurutnya sudah siap difungsikan. Hanya saja ada yang masih harus ditambah sejumlah kelengkapan , terutama ruang isoter  menggunakan fasilitas bangunan sekolah.

 “Ini memang lebih efektif, isolasi berbasis desa. Cocok untuk daerah yang memang tidak memiliki hotel cukup banyak,”  ucap Bupati Tamba.

Menurutnya, Isoter berbasis Desa Kelurahan ini sangat cocok, khususnya untuk kota-kota yang tidak mempunyai penempatan seperti hotel – hotel besar yang memiliki jumlah kamar yang banyak.  Selama ini keluhan kalau diisolasi soal psikis. Ada rasa tidak nyaman dan jauh dari keluarga. Dengan lebih dekat di desa, para warga yang masuk di isoter masih berada di desanya sendiri. Lagipula, kemajuan teknologi komunikasi akan emmbuat semua pihak, peserta isoter serta keluarga akan selalu terhubug melalui telepon seluler.

Beberapa warga yang warganya terpapar dengan gejala ringan juga menyambut baik ide ini. Yang pertama, tentu saja dekat dengan rumah serta tidak was was anggota keluarga lain akan ikut tertular. Yangs elama ini enggan untuk isoter karena lokasinya jauh dari rumah atau desa mereka. Bahkan ada isoter yang berada di luar kabupaten mereka.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menyebutkan untuk di masing – masing desa ditargetkan ada 5 tempat Isoter yang berkapasitas rerata 10 orang.  Dari data yang dimilikinya,  masing masing desa paling banyak ada 10 orang yang harus jalani isolasi karena terkonfirmasi covid 19. Menurutnya langkah ini akan sangat membantu kesembuhan sekaligus memutus penyebaran virus (BTN/olo/kmb)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us