ITDC Terapkan Prinsip Pariwisata Berkelanjutan

ITDC Terapkan Prinsip Pariwisata Berkelanjutan

Menyambut Hari Pariwisata Sedunia 27 September 2022, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan. Prinsip ini bertumpu pada nilai-nilai kearifan lokal, inklusivitas dan konservasi keanekaragaman hayati. “Hal ini sejalan dengan 5 pilar Sustainable Development Goals (SDG) yakni People, Planet, Prosperity, Partnership dan Peace, yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan menuju kepariwisataan berkualitas dan berkelanjutan,” kata Direktur Utama ITDC Ari Respati, kemarin.

Komitmen ini tertuang melalui penandatanganan Maklumat Pariwisata Berkelanjutan pada 7 September 2022, menyusul proses penilaian (assessment) Re-Sertifikasi Destinasi Pariwisata Berkelanjutan atau sertifikat Indonesia Sustainable Tourism Certification (ISTC) yang dilakukan 5-6 September 2022. The Nusa Dua Bali, kawasan pariwisata yang dikelola ITDC berhasil meraih Sertifikat Peringkat Emas Nasional Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia atau Gold Indonesia Sustainable Tourism Certification (Gold ISTC) dari Kementerian Pariwisata pada tahun 2019. “Asesmen dan maklumat pada September 2022 ini ditempuh dalam rangkaian untuk memperoleh kembali sertifikat ISTC kedua tahun 2022-2025, setelah sertifikat pertama berakhir dalam 3 tahun,” imbuhnya.

Sertifikat ini memiliki nilai penting bagi ITDC karena menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan di kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali. “Pemenuhan aspek kepariwisataan berkelanjutan ini akan meningkatkan value kawasan The Nusa Dua sebagai sebuah destinasi pariwisata kelas dunia, yang kami harapkan dapat menjadi role model bagi kawasan lainnya di Indonesia yang akan dikembangkan dengan prinsip berkelanjutan,” tambah Ari Respati.

Sesuai dengan tema Hari Pariwisata Dunia, yaitu “Rethinking Tourism”, maka penyelenggaraan pariwisata harus mampu menghadirkan semua pihak yang dapat mengelola sumber daya secara seimbang. Caranya dengan memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial dan estetika, sambil tetap memastikan keberlanjutan budaya lokal, habitat alam, keanekaragaman hayati, dan sistem pendukung lainnya.

Ari Respati mengatakan, dalam proses penilaian Re-Sertifikasi ISTC yang telah dilakukan, pengelola kawasan The Nusa Dua Bali mendapat banyak apresiasi dari tim penilai. Para auditor memberikan catatan good points atas capaian ITDC, antara lain terkait tanggung jawab pengelolaan destinasi serta monitoring dan pelaporan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, juga pelibatan dan umpan balik dari penduduk setempat yang dilakukan secara konsisten.

Penilaian positif lainnya, terkait peran sertanya dalam melakukan penerapan protokol kesehatan saat memasuki kawasan The Nusa Dua, perhatian dan komitmen ITDC kepada keberlanjutan budaya, harmonisasi hubungan antara pegawai, wisatawan dan vendor. Keberadaan anak usaha yang mengolah limbah air dan persampahan menjadi bermanfaat, juga memberikan nilai tambah bagi ITDC. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us